Jika kita kehilangan....

Sebuah kenyataan hidup yang harus kita renungkan hari ini adalah jika handphone kita terjatuh. Dari sebuah kejadian ini ada 4 skenario yang akan membuat kita sedikit mengubah pola pikir kita yang selama ini seringkali salah. Mau tahu skenarionya?

Skenario 1

Andaikan kita sedang naik di dalam sebuah kereta ekonomi. Karena tidak mendapatkan tempat duduk, kita berdiri di dalam gerbong tersebut. Suasana cukup ramai meskipun masih ada tempat bagi kita untuk menggoyang-goyangkan kaki.

Kita tidak menyadari handphone kita terjatuh.

Ada orang yang melihatnya, memungutnya dan langsung mengembalikannya kepada kita. “Pak, handphone bapak barusan jatuh nih,” kata orang tersebut seraya memberikan handphone milik kita. Apa yang akan kita lakukan kepada orang tersebut? Mungkin kita akan mengucapkan terima kasih dan berlalu begitu saja.

Skenario 2

Sekarang kita beralih kepada skenario kedua. Handphone kita terjatuh dan ada orang yang melihatnya dan memungutnya. Orang itu tahu handphone itu milik kita tetapi tidak langsung memberikannya kepada kita. Hingga tiba saatnya kita akan turun dari kereta, kita baru menyadari handphone kita hilang.
Sesaat sebelum kita turun dari kereta, orang itu ngembalikan handphone kita sambil berkata,
“Pak, handphone bapak barusan jatuh nih.” Apa yang akan kita lakukan kepada orang tersebut?
Mungkin kita akan mengucapkan terima kasih juga kepada orang tersebut. Rasa terima kasih yang kita berikan akan lebih besar daripada rasa terima kasih yang kita berikan pada orang di skenario pertama (orang yang langsung memberikan handphone itu kepada kita). Setelah itu mungkin kita akan langsung turun dari kereta.

Skenario 3
Marilah kita beralih kepada skenario ketiga.
Pada skenario ini, kita tidak sadar handphone kita terjatuh, hingga kita menyadari handphone kita tidak ada di kantong kita saat kita sudah turun dari kereta. Kita pun panik dan segera menelepon ke nomor handphone kita, berharap ada orang baik yang menemukan handphone kita dan bersedia mengembalikannya kepada kita.
Orang yang sejak tadi menemukan handphone kita (namun tidak memberikannya kepada kita) menjawab telepon kita.
“Halo, selamat siang, Pak. Saya pemilik handphone yang ada pada bapak sekarang,” kita mencoba bicara kepada orang yang sangat kita harapkan berbaik hati mengembalikan handphone itu kembali kepada kita. Orang yang menemukan handphone kita berkata,
“Oh, ini handphone bapak ya. Oke deh, nanti saya akan turun di stasiun berikut. Biar bapak ambil di sana nanti ya.”
Dengan sedikit rasa lega dan penuh harapan, kita pun pergi ke stasiun berikut dan menemui “orang baik” tersebut. Orang itu pun memberikan handphone kita yang telah hilang. Apa yang akan kita lakukan pada orang tersebut?
Satu hal yang pasti, kita akan mengucapkan terima kasih, dan seperti nya akan lebih besar daripada rasa terima kasih kita pada skenario kedua bukan? Bukan tidak mungkin kali ini kita akan memberikan hadiah kecil kepada orang yang menemukan handphone kita tersebut.

Skenario 4
Terakhir, mari kita perhatikan skenario keempat.
Pada skenario ini, kita tidak sadar handphone kita terjatuh, kita turun dari kereta dan menyadari bahwa handphone kita telah hilang, kita mencoba menelepon tetapi tidak ada yang mengangkat. Sampai akhirnya kita tiba di rumah.
Malam harinya, kita mencoba mengirimkan SMS :
“Bapak / Ibu yang budiman.
Saya adalah pemilik handphone yang ada pada bapak / ibu sekarang.
Saya sangat mengharapkan kebaikan hati bapak / ibu untuk dapat
mengembalikan handphone itu kepada saya.
Saya akan memberikan imbalan sepantasnya. ”
SMS pun dikirim dan tidak ada balasan.
Kita sudah putus asa.
Kita kembali mengingat betapa banyaknya data penting yang ada di dalam handphone kita. Ada begitu banyak nomor telepon teman kita yang ikut hilang bersamanya. Hingga akhirnya beberapa hari kemudian, orang yang menemukan handphone kita menjawab SMS kita, dan mengajak ketemuan untuk mengembalikan handphone tersebut.
Bagaimana kira-kira perasaan kita?
Tentunya kita akan sangat senang dan segera pergi ke tempat yang diberikan oleh orang itu. Kita pun sampai di sana dan orang itu mengembalikan handphone kita.
Apa yang akan kita berikan kepada orang tersebut?

Kita pasti akan mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepadanya, dan mungkin kita akan memberikannya hadiah (yang kemungkinan besar lebih berharga dibandingkan hadiah yang mungkin kita berikan di skenario ketiga).

Moral of the story

Apa yang kita dapatkan dari empat skenario cerita di atas?

Pada keempat skenario tersebut, kita sama-sama kehilangan handphone, dan ada orang yang menemukannya.

Orang pertama menemukannya dan langsung mengembalikannya kepada kita. Kita berikan dia ucapan terima kasih.

Orang kedua menemukannya dan memberikan kepada kita sesaat sebelum kita turun dari kereta. Kita berikan dia ucapan terima kasih yang lebih besar.
Orang ketiga menemukannya dan memberikan kepada kita setelah kita turun dari kereta. Kita berikan dia ucapan terima kasih ditambah dengan sedikit hadiah.
Orang keempat menemukannya, menyimpannya selama beberapa hari, setelah itu baru mengembalikannya kepada kita. Kita berikan dia ucapan terima kasih ditambah hadiah yang lebih besar.
Ada sebuah hal yang aneh di sini. Cobalah pikirkan, di antara keempat orang di atas, siapakah yang paling baik? Tentunya orang yang menemukannya dan langsung memberikannya kepada kita,
bukan? Dia adalah orang pada skenario pertama.
Namun ironisnya, dialah yang mendapatkan reward paling sedikit di antara
empat orang di atas.
Manakah orang yang paling tidak baik? Tentunya orang pada skenario keempat, karena dia telah membuat kita menunggu beberapa hari dan mungkin saja memanfaatkan handphone kita tersebut selama itu. Namun, ternyata dia adalah orang yang akan kita berikan reward paling besar.
Apa yang sebenarnya terjadi di sini? Kita memberikan reward kepada keempat orang tersebut secara tulus, tetapi orang yang seharusnya lebih baik dan lebih pantas mendapatkan banyak, kita berikan lebih sedikit.
OK, kenapa bisa begitu? Ini karena rasa kehilangan yang kita alami semakin bertambah di setiap skenario.

Pada skenario pertama, kita belum berasa kehilangan karena kita belum sadar handphone kita jatuh, dan kita telah mendapatkannya kembali.

Pada skenario kedua, kita juga sudah mulai merasakan kehilangan karena saat itu kita baru sadar, dan kita sudah membayangkan rasa kehilangan yang mungkin akan kita alami seandainya saat itu kita sudah turun dari kereta.
Pada skenario ketiga, kita sempat merasakan kehilangan, namun tidak lama kita mendapatkan kelegaan dan harapan kita akan mendapatkan handphone kita kembali.
Pada skenario keempat, kita sangat merasakan kehilangan itu. Kita mungkin berpikir untuk memberikan sesuatu yang besar kepada orang yang menemukan handphone kita, asalkan handphone itu bisa kembali kepada kita. Rasa kehilangan yang bertambah menyebabkan kita semakin menghargai handphone yang kita miliki.

Kesimpulan
Saat ini, adakah sesuatu yang kurang kita syukuri?
Apakah itu berupa rumah, handphone, teman-teman, kesempatan berkuliah, kesempatan bekerja, atau suatu hal lain.
Namun, apakah yang akan terjadi apabila segalanya hilang dari genggaman kita. Kita pasti akan merasakan kehilangan yang luar biasa.
Saat itulah, kita baru dapat mensyukuri segala sesuatu yang telah hilang tersebut.
Namun, apakah kita perlu merasakan kehilangan itu agar kita dapat bersyukur?Sebaiknya tidak.
Syukurilah segala yang kita miliki, termasuk hidup kita, selagi itu masih ada.
Jangan sampai kita menyesali karena tidak bersyukur ketika itu telah lenyap dari diri kita.
Jangan pernah mengeluh dengan segala hal yang belum diperoleh. Bahagialah dengan segala hal yang telah diperoleh.
Sesungguhnya, hidup ini berisikan banyak kebahagiaan.
Bila kita mampu memandang dari sudut yang benar. (Yauhui.net)

Sobat... tunggu apalagi,sekarang juga bersyukurlah kepada Tuhan atas anugerahNya bagi kita. Tetaplah semangat dan jangan menyerah.

Pemenang Vs Pecundang

Melihat judul diatas jangan berpikir bahwa ini adalah pertandingan antara dua orang. Seorang pemenang lawan seorang pecundang. Judul ini adalah pertandingan yang terjadi dalam diri satu orang. Ada banyak pepatah berkata lawan yang paling susah dikalahkan adalah dirinya sendiri. Oleh sebab itu untuk bisa menjadi pemenang, kita harus bisa mengalahkan pikiran, potensi dan keadaan diri kita yang seringkali membuat kita menjadi pecundang. Jadi seorang pemenang sejati dia pasti akan bisa mengalahkan pikiran pecundang dalam dirinya sendiri. Berikut ini perbedaan yang sangat jelas antara pikiran pememang dan pecundang yang disadur dari yauhui.net antara lain :

pemenang selalu jadi bagian dari jawaban;
pecundang selalu jadi bagian dari masalah.

pemenang selalu punya program;
pecundang selalu punya kambing hitam.

pemenang selalu berkata, “Biarkan saya yang mengerjakannya untuk Anda”;
pecundang selalu berkata, “Itu bukan pekerjaan saya”;

Pemenang selalu melihat jawab dalam setiap masalah;
pecundang selalu melihat masalah dalam setiap jawaban.

Pemenang selalu berkata, “itu memang sulit, tapi kemungkinan bisa”;
Pecundang selalu berkata, “Itu mungkin bisa, tapi terlalu sulit”.

Saat pemenang melakukan kesalahan, dia berkata, “saya salah”;
saat pecundang melakukan kesalahan, dia berkata, “itu bukan salah saya”.

Pemenang membuat komitmen-komitmen;
Pecundang membuat janji-janji.

Pemenang mempunyai impian-impian;
Pecundang punya tipu muslihat.

Pemenang berkata, “Saya harus melakukan sesuatu”;
Pecundang berkata, “Harus ada yang dilakukan”.

Pemenang adalah bagian dari sebuah tim;
Pecundang melepaskan diri dari tim.

Pemenang melihat keuntungan;
Pecundang melihat kesusahan.

Pemenang melihat kemungkinan-kemungkinan;
Pecundang melihat permasalahan.

Pemenang percaya pada menang-menang (win-win);
Pecundang percaya, mereka yang harus menang dan orang lain harus kalah.

Pemenang melihat potensi;
Pecundang melihat yang sudah lewat.

Pemenang seperti thermostat;
Pecundang seperti thermometer.

Pemenang memilih apa yang mereka katakan;
Pecundang mengatakan apa yang mereka pilih.

Pemenang menggunakan argumentasi keras dengan kata2 yang lembut;
Pecundang menggunakan argumentasi lunak dengan kata2 yang keras.

Pemenang selalu berpegang teguh pada nilai2 tapi bersedia berkompromi pada hal2 remeh;
Pecundang berkeras pada hal2 remeh tapi mengkompromikan nilai2.

Pemenang menganut filosofi empati, “Jangan berbuat pada orang lain apa yang Anda tidak ingin orang lain perbuat pada Anda”;
Pecundang menganut filosofi, “Lakukan pada orang lain sebelum mereka melakukannya pada Anda”.

Pemenang membuat sesuatu terjadi;
Pecundang membiarkan sesuatu terjadi.

Para Pemenang selalu berencana dan mempersiapkan diri, lalu memulai tindakan untuk menang…
Para pecundang hanya berencana dan berharap ia akan menang …

Sobat... Seperti apa dirimu sekarang? Sudahklah menjadi pemenang sejati atau masihkah kita sering berpikir seperti pecundang? Sobat, ayo bersama-sama dengan saya kita belajar dan terus belajar agar bisa bisa menjadi pemenang sejati. Tetaplah semangat dan jangan menyerah.

Pensil, Kecil tapi berdampak

Terlihat kecil namun sangat besar dampaknya, itulah pensil. Kita dapat belajar dengan keberadaan pensil yang kecil itu dalam menjalani hidup. Mau tahu kenapa pensil bisa sangat berdampak? Setidaknya ada 5 karakter pensil yang dapat kita pelajari.

Pertama, pensil mengingatkanmu kalau kamu bisa berbuat hal yang hebat dalam hidup ini. Pencil bisa dipakai untuk menulis sajak puisi yang indah, bahkan menulis draft untuk menulis naskah proklamasi. Namun sebuah pensil ketika menulis, jangan pernah lupa kalau ada tangan yang selalu membimbing langkah kamu dalam hidup ini. Kita menyebutnya tangan Tuhan, Dia akan selalu membimbing kita menurut kehendakNya" .

Kedua, dalam proses menulis kadang beberapa kali harus berhenti dan menggunakan rautan untuk menajamkan kembali pensil itu. Rautan ini pasti akan membuat si pensil menderita. Tapi setelah proses meraut selesai, si pensil akan mendapatkan ketajamannya kembali. Begitu juga dalam hidup, harus berani menerima penderitaan dan kesusahan, karena merekalah yang akan membuatmu menjadi orang yang lebih baik dan lebih tajam".

Ketiga, pensil selalu memberikan kita kesempatan untuk mempergunakan penghapus, untuk memperbaiki tulisan yang salah. Ada banyak kesalahan yang sering kita lakukan dalam hidup dan kita harus berani menghapus kebiasaan kita berbuat salah, dan berani memperbaiki kesalahannya. Ini bisa membantu kita untuk tetap berada pada jalan yang benar".

Keempat, bagian yang paling penting dari sebuah pensil bukanlah bagian luarnya, melainkan arang yang ada di dalam sebuah pensil. Oleh sebab itu, selalulah hati-hati dan menyadari hal -hal di dalam dirimu. Ini berbicara mengenai hati. Sebab dari hatilah terpancar kehidupan yang sebenarnya.

Kelima, adalah sebuah pensil selalu meninggalkan tanda/goresan. Seperti juga hidup kita, apapun yang kita perbuat dalam hidup ini akan meninggalkan kesan. Oleh karena itu selalulah hati-hati dan sadar terhadap semua tindakan dalam hidup kita.

Sobat... Pensil yang kecil saja mempunyai dampak yang luar biasa saat dia mengorbankan dirinya untuk di goreskan menjadi tulisan. Terlebih dirimu yang diciptakan unik dan satu-satunya didunia ini. Kamu juga bisa berdampak bagi orang lain. ketika kita mau belajar prinsip hidup seperti pencil. Tetaplah semangat dan jangan menyerah.

Microwave, Sebuah Ketidaksengajaan!

Sebuah ketidaksengajaan, memang kadang-kadang justru menguntungkan. Berbagai penemuan penting di dunia ini banyak pula yang diawali dari ketidaksengajaan itu. Salah satu penemuan karena ketidaksengajaan adalah microwave. Oven bertenaga listrik yang kini sangat populer untuk memudahkan memasak dalam suhu yang bisa diatur-atur itu ternyata ditemukan secara kebetulan.

Kisah penemuan itu berawal dari coklat yang ada di kantong seorang penemu bernama Percy Spenser. Ia adalah seorang inovator yang bekerja di lembaga pertahanan Raytheon yang telah mempunyai sekitar 120 hak paten atas penemuan-penemuannya. Kala itu, sekitar tahun 1945, Spencer sedang meneliti bagaimana meningkatkan kemampuan radar yang ada di lembaga pertahanan itu. Saat itu, ketika ia berjalan melewati sebuah radiator yang sedang bekerja, coklat dicelananya meleleh.

Mendapati peristiwa itu, otak Spencer yang memang dikenal encer segera berputar bagaimana memanfaatkan fenomena itu. Maka, ia pun kemudian melakukan sejumlah eksperimen. Dan akhirnya, inovasi karena ketidaksengajaan itu, lahirlah microwave yang pertama kali di dunia.

Tahukah Anda berapa beratnya ??? sekitar 400 kilogram !! Alat ini kemudian dimanfaatkan untuk keperluan pesawat, dan kapal untuk mempercepat menghangatkan makanan. Tentu, setelah sekian lama, dengan berbagai eksperimen, bentuk dan besar microwave terus mengalami perubahan hingga bisa digunakan di rumah tangga seperti sekarang.(android/facebook)

Sobat... Kadang kita akan mengalami sesuatu yang tidak sengaja malah akan menjadi hal yang luar biasa jika kita tekuni. So, cobalah hal-hal yang baru setiap hari. Siapa tahu yang kamu kerjakan adalah sesuatu yang akan menjadi inovasi dimasa depan. Tetaplah semangat dan jangan menyerah.

Manfaat Memberi

Seorang pengusaha sukses jatuh di kamar mandi dan akhirnya stroke. Sudah 7 malam dirawat di RS di ruang ICU. Di saat orang-orang terlelap dalam mimpi malam, dalam dunia roh seorang malaikat menghampiri si pengusaha yang terbaring tak berdaya.

Malaikat memulai pembicaraan, "Kalau dalam waktu 24 jam ada 50 orang berdoa buat kesembuhanmu, maka kau akan hidup. Dan sebaliknya jika dalam 24 jam jumlah yang aku tetapkan belum terpenuhi, itu artinya kau akan meninggal dunia!

"Kalau hanya mencari 50 orang, itu mah gampang .. . " kata si pengusaha ini dengan yakinnya.

Setelah itu Malaikat pun pergi dan berjanji akan datang 1 jam sebelum batas waktu yang sudah disepakati.

Tepat pukul 23:00, Malaikat kembali mengunjunginya; dengan antusiasnya si pengusaha bertanya, "Apakah besok pagi aku sudah pulih? Pastilah banyak yang berdoa buat aku, jumlah karyawan yang aku punya lebih dari 2000 orang, jadi kalau hanya mencari 50 orang yang berdoa pasti bukan persoalan yang sulit".

Dengan lembut si Malaikat berkata, "Anakku, aku sudah berkeliling mencari suara hati yang berdoa buatmu tapi sampai saat ini baru 3 orang yang berdoa buatmu, sementara waktumu tinggal 60 menit lagi. Rasanya mustahil kalau dalam waktu dekat ini ada 50 orang yang berdoa buat kesembuhanmu".

Tanpa menunggu reaksi dari si pengusaha, si malaikat menunjukkan layar besar berupa TV siapa 3 orang yang berdoa buat kesembuhannya. Di layar itu terlihat wajah duka dari sang istri, di sebelahnya ada 2 orang anak kecil, putra putrinya yang berdoa dengan khusuk dan tampak ada tetesan air mata di pipi mereka".

Kata Malaikat, "Aku akan memberitahukanmu,kenapa Tuhan rindu memberikanmu kesempatan kedua? Itu karena doa istrimu yang tidak putus-putus berharap akan kesembuhanmu"

Kembali terlihat dimana si istri sedang berdoa jam 2:00 subuh, " Tuhan, aku tahu kalau selama hidupnya suamiku bukanlah suami atau ayah yang baik! Aku tahu dia sudah mengkhianati pernikahan kami, aku tahu dia tidak jujur dalam bisnisnya, dan kalaupun dia memberikan sumbangan, itu hanya untuk popularitas saja untuk menutupi perbuatannya yang tidak benar dihadapanMu. Tapi Tuhan, tolong pandang anak-anak yang telah Engkau titipkan pada kami, mereka masih membutuhkan
seorang ayah. Hamba tidak mampu membesarkan mereka seorang diri."

Dan setelah itu istrinya berhenti berkata-kata tapi air matanya semakin deras mengalir di pipinya yang kelihatan tirus karena kurang istirahat".

Melihat peristiwa itu, tanpa terasa, air mata mengalir di pipi pengusaha ini. Timbul penyesalan bahwa selama ini bahwa dia bukanlah suami yang baik. Dan ayah yang menjadi contoh bagi anak-anaknya. Malam ini dia baru menyadari betapa besar cinta istri dan anak-anak padanya.

Waktu terus bergulir, waktu yang dia miliki hanya 10 menit lagi, melihat waktu yang makin sempit semakin menangislah si pengusaha ini,penyesalan yang luar biasa. Tapi waktunya sudah terlambat ! Tidak mungkin dalam waktu 10 menit ada yang berdoa 47 orang !

Dengan setengah bergumam dia bertanya,"Apakah diantara karyawanku, kerabatku, teman bisnisku, teman organisasiku tidak ada yang berdoa buatku?"

Jawab si Malaikat, " Ada beberapa yang berdoa buatmu.Tapi mereka tidak Tulus. Bahkan ada yang mensyukuri penyakit yang kau derita saat ini. Itu semua karena selama ini kamu arogan, egois dan bukanlah atasan yang baik. Bahkan kau tega memecat karyawan yang tidak bersalah".

Si pengusaha tertunduk lemah, dan pasrah kalau malam ini adalah malam yang terakhir buat dia. Tapi dia minta waktu sesaat untuk melihat anak dan si istri yang setia menjaganya sepanjang malam. Air matanya tambah deras, ketika melihat anaknya yang sulung tertidur di kursi rumah sakit dan si istri yang kelihatan lelah juga tertidur di kursi sambil memangku si bungsu.

Ketika waktu menunjukkan pukul 24:00, tiba-tiba si Malaikat berkata,"AnakkuTuhan melihat air matamu dan penyesalanmu! Kau tidak jadi meninggal, karena ada 47 orang yang berdoa buatmu tepat jam 24:00".

Dengan terheran-heran dan tidak percaya, si pengusaha bertanya siapakah yang 47 orang itu. Sambil tersenyum si Malaikat menunjukkan suatu tempat yang pernah dia kunjungi bulan lalu.

Bukankah itu Panti Asuhan ? kata si pengusaha pelan. "Benar anakku, kau pernah memberi bantuan bagi mereka beberapa bulan yang lalu, walau aku tahu tujuanmu saat itu hanya untuk mencari popularitas saja dan untuk menarik perhatian pemerintah dan investor luar negeri. "

"Tadi pagi, salah seorang anak panti asuhan tersebut membaca di koran kalau seorang pengusaha terkena stroke dan sudah 7 hari di ICU. Setelah melihat gambar di koran dan yakin kalau pria yang sedang koma adalah kamu, pria yang pernah menolong mereka dan akhirnya anak-anak panti asuhan sepakat berdoa buat kesembuhanmu. "

Doa sangat besar kuasanya. Tak jarang kita malas. Tidak punya waktu. Tidak terbeban untuk berdoa bagi orang lain.

Ketika kita mengingat seorang sahabat lama/keluarga, kita pikir itu hanya kebetulan saja padahal seharusnya kita berdoa bagi dia. Mungkin saja pada saat kita mengingatnya dia dalam keadaan butuh dukungan doa dari orang-orang yang mengasihi dia.

Disaat kita berdoa bagi orang lain, kita akan mendapatkan kekuatan baru dan kita bisa melihat kemuliaan Tuhan dari peristiwa yang terjadi.

Hindarilah perbuatan menyakiti orang lain...
Sebaliknya perbanyaklah berdoa buat orang lain.

Karena pahlawan sejati, bukan dilihat dari kekuatan phisiknya,tapi dari kekuatan hatinya. Katakan ini dengan pelan, "Ya TUHAN saya mencintai-MU dan membutuhkan-MU, datang dan terangilah hati kami sekarang".(rilex.com)

Sobat... memberi bukan hanya bisa lakukan dengan materi. Tetapi memberi juga dapat kita wujudkan dengan memberi dukungan doa untuk teman-teman kita. Ayo belajar memberi dengan mendoakan, dengan memberi semangat, dengan memberi waktu itu juga pemberian. Jangan pernah berhenti untuk memberi selama masih ada kesempata. Tetaplah semangat dan jangan menyerah.

Do the best for your self

Dalam pekerjaan, seringkali kita mendengar perkataan " Lakukan yang terbaik biar Boss senang "Atau "lakukan yang terbaik biar Boss jangan ngomel-ngomel". Ada banyak hal yang menuntut kita untuk melakukan yang terbaik alias "DO THE BEST" dan ada banyak alasan juga yang membuat kita mau tidak mau harus melakukan yang terbaik.

Kadang kita berpikir bahwa melakukan yang terbaik itu kita lakukan untuk Boss, atasan atau untuk orang lainnya. Hal itu yang membuat kita berpikir bahwa melakukan yang terbaik itu menjadi beban dalam kita melakukan pekerjaan.Padahal kalau kita tahu sebenarnya ketika kita melakukan segala sesuatu dengan kemampuan yang terbaik kita punya, itu merupakan cara yang luar biasa auntuk mengasah kita melakukan pekerjaan yang lebih besar.

Melakukan yang terbaik dapat membangkitkan potensi kita yang lebih besar lagi.
Ketika kita belajar melakukan pekerjaan dengan yang terbaik, maka secara tidak sadar kita seperti sedang memompa balon kekuatan kita. Sehingga kapasitas kita akan semakin besar dan dengan demikian akan memperkuat potensi kita. Bahkan akan muncul potensi-potensi yang baru dalam hidup kita.

















Melakukan yang terbaik dapat membangkitkan kreativitas.
Ketika ada niat untuk melakukan yang terbaik, pastinya pikiran kita akan terpacu untuk menciptakan kreativitas-kreativitas baru. Oleh sebab itu jika mau menjadi pribadi yang kreatif bangun hidupmu dengan melakukan yang terbaik.

Melakukan yang terbaik dapat membangkitkan kekuatan tersembunyi.
Coba ingat-ingat masa pacaran. Ketika sang pacar sedang jatuh terpeleset ditaman. Lalu pria akan yang tadinya tidak kuat mengangkat beras 30kg tiba-tiba bisa mengangkat yang pacar yang beratnya 48kg. Ini bukan lelucon, tapi ini adalah nyata. Karena ketika seseorang mau melakukan yang terbaik pastinya akan membangkitkan kekuatan tersembunyi dalam hidupnya.

Sobat... Kalau selama ini kita masih oga-ogahan dalam pekerjaan kita. Coba renungkan hal ini :"Siapa yang paling dirugikan ketika kita tidak melakukan yang terbaik?". Yang paling dirugikan bukanlah Boss, atasan ataupun orang lainnya. Tapi yang paling dirugikan adalah dirimu sendiri. Karena ketika kamu tidak melakukan yang terbaik, maka kamu juga tidak akan bisa menjadi yang terbaik untuk dirimu sendiri. Sobat, ayo semangat!!! Lakukan yang terbaik untuk dirimu sendiri dan jangan menyerah
Do the best for your self.

Saat Anda Jatuh

Pada olimpiade musim panas tahun 1982 di Barcelona, Spanyol, terjadi sebuah peristiwa yang menarik perhatian dunia. Ketika Derek Redman melangkah menuju arena, dia membayangkan kemenangan yang akan diraihnya. Inilah saat yang telah dinantikannya, seumur hidupnya. Dalam hatinya, ia tahu, bahwa inilah perlombaan yang telah Tuhan tetapkan baginya, sejak semula ia diciptakan.

Pada menit terakhir sebelum perlombaan itu dimulai, ia memandang ke arah deretan kursi penonton, mencari-cari wajah ayahnya. Memang ia ingin meraih kemenangan dalam lomba itu untuk dirinya. Tetapi, lebih dari itu ia ingin memenangkan lomba itu demi ayahnya. Ayahnya, yang telah memberikan dan mengorbankan begitu banyak banyak hal, agar ia dapat masuk menjadi peserta olimpiade itu.

Sekarang ia memiliki kesempatan untuk melakukan sesuatu sebagai tanda balas budi kepada ayahnya. Inilah saatnya untuk membuat ayahnya bangga padanya. Lalu tembakan ke udara tanda mulai berbunyi. Derek berlari, mengerahkan seluruh kekuatannya. Segalanya tampak baik sampai akhirnya Derek memasuki putaran terakhir. Tiba-tiba terjatuh di tengah lintasan larinya. Ia mengalami kram pada kakinya. Rasa nyeri yang hebat mencengkeramnya. Dia berusaha untuk berdiri; berusaha untuk melompat; namun rasa nyeri itu terlalu menyakitkan baginya. Detik demi detik berlalu, bagai berjam-jam baginya, saat dia rebah menggeliat kesakitan. Dia tidak percaya, beginilah akhir dari perjalanannya selama ini.

Mungkin dia khawatir tentang apa yang dipikirkan ayahnya saat itu, apakah ayahnya merasa malu? Apakah ayahnya akan berpaling darinya dan meninggalkannya? Mungkinkah ayahnya berpikir: Oh, bagus sekali. Jadi selama ini waktu terbuang percuma hanya untuk seorang yang bahkan tidak dapat menyelesaikan pertandingan sama sekali? Ternyata sama sekali bukan itu yang sedang dipikirkan oleh ayahnya. Jauh diatas sana, di antara kursi-kursi penonton, ayahnya melompat berdiri. Segera ia menyelusup di antara kerumunan penonton. Saat itu ada ribuan penonton yang sedang berdiri, melihat anaknya, dan terkejut melihat anaknya sedang menderita di dalam arena. Akhirnya sang ayah berhasil mencapai garis batas lintasan lari itu.

Seorang penjaga keamanan menghentikannya, dan berkata, "Tidak seorangpun diijinkan masuk ke dalam arena." Ayah Derek menjawabnya dengan kata-kata sederhana, "Itu anak saya." Maka penjaga itu tidak menghalanginya lagi. Dia melewati para penjaga itu dan masuk ke dalam lintasan lari. Dan sementara ribuan orang bersorak riuh rendah padanya, dia memapah anaknya menuju ke garis finish.(suaramanado.com)

Sobat... Saat kita jatuh,ingatlah sebenarnya Tuhan tidak pernahijinkan kita sendirian. Dia selalusediakan orang untuk membantu kita, asalkan kita mau mebuka mata dan memberi kesempatan untuk orang lain menolong kita, karena kesalahan yang terbesar manusia ketika dia jatuh dan tidak mau memberi kesempatan orang lain untuk menolongnya. Tetaplah semangat dan jangan menyerah.