tag:blogger.com,1999:blog-85530815038482838312024-03-13T09:19:02.565+07:00Good News AjaSegala sesuatu mendatangkan kebaikan jika diresponi dengan benar.Beni NLChttp://www.blogger.com/profile/13080017257985967015noreply@blogger.comBlogger37125tag:blogger.com,1999:blog-8553081503848283831.post-4783893562790344942010-01-29T11:33:00.003+07:002010-01-29T11:47:06.850+07:00Agar Tidak Cepat Bosan, Kita Perlu Tumbuh<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://www.siswonugroho.com/wp-content/uploads/2008/10/siswonugroho_com-3-syarat-utama-cara-merawat-bisnis-online-anda-agar-tumbuh-subur-dan-berkembang-kreativitas-kecepatan-dan-ketepatan-waktu.jpg"><img style="text-align: justify;float: right; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 10px; margin-left: 10px; cursor: pointer; width: 300px; height: 300px; " src="http://3.bp.blogspot.com/_5pxFPqVFKSE/S2Jn98l_dOI/AAAAAAAAAR4/b1QeU5gXbK4/s400/siswonugroho_com-3-syarat-utama-cara-merawat-bisnis-online-anda-agar-tumbuh-subur-dan-berkembang-kreativitas-kecepatan-dan-ketepatan-waktu.jpg" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5432018414497395938" /></a><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style=" color: rgb(51, 51, 51); line-height: 18px; "><span class="Apple-style-span" style="color:#000000;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;">Bagaimana cara memotivasi diri agar tidak cepat Bosan? Itulah topik</span></span></span><a title="artikel motivasi" href="http://artikelmotivasi.net/tag/artikel-motivasi" style="text-decoration: none; border-bottom-width: 1px; border-bottom-style: dotted; border-bottom-color: rgb(204, 204, 204); "><span class="Apple-style-span" style="color:#000000;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;">artikel motivasi</span></span></span></a><span class="Apple-style-span" style="color:#000000;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"> kali ini. Sepertinya memang alami jika yang namanya manusia sering cepat bosan. Sesuatu yang paling cepat membuat kita berhenti adalah kebosanan, kecuali dalam keadaan terpaksa tentunya kita akan lanjut. Cepat bosan biasanya disebabkan oleh kurangnya perubahan positif yang kita inginkan misalnya pertumbuhan. Misalnya saja bisnis internet yang kita jalankan hasilnya selalu kecil bahkan menurun, maka kecuali kita terpaksa maka mungkin kita akan berhenti tak lama lagi. Bagaimana kalau bisnis internet Anda tumbuh terus? bonusnya naik terus? Saya yakin Anda tak akan cepat bosan.</span></span></span></span></div><div><span class="Apple-style-span" style=" color: rgb(51, 51, 51); line-height: 18px; font-family:Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif;font-size:12px;"><p style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color:#000000;"><span class="Apple-style-span" style=" color: rgb(51, 51, 51); "><span class="Apple-style-span" style="color:#000000;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;">Jika sudah bosan maka keinginan belajar, </span></span></span><a href="http://motivasikerja.com/" title="motivasi kerja" style="text-decoration: none; border-bottom-width: 1px; border-bottom-style: dotted; border-bottom-color: rgb(204, 204, 204); "><span class="Apple-style-span" style="color:#000000;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;">motivasi kerja</span></span></span></a><span class="Apple-style-span" style="color:#000000;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;">, </span></span></span><a href="http://motivasibisnisonline.com/" title="motivasi bisnis" style="text-decoration: none; border-bottom-width: 1px; border-bottom-style: dotted; border-bottom-color: rgb(204, 204, 204); "><span class="Apple-style-span" style="color:#000000;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;">motivasi bisnis</span></span></span></a><span class="Apple-style-span" style="color:#000000;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"> dan sebagainya ikut melorot, dan potensi mencapai keadaan yang lebih baik pun menurun. Jadi, salah satu cara untuk tidak cepat bosan yang bisa menimbulkan kemerosotan maka cobalah untuk tetap TUMBUH. Pertumbuhan ini pun akan bermakna beruntun, karena kita tumbuh maka keinginan belajar meningkat, kerja menjadi lebih rajin, ide pun berdatangan dan hasilnya dapat ditebak: Terjadi Pertumbuhan lagi.</span></span></span></span></span></p><p style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color:#000000;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;">Mungkin hal yang sama berlaku dalam banyak sisi kehidupan termasuk dalam hal kekayaan dan kemiskinan. Saya pikir, karena itulah timbul istilah yang kaya makin kaya dan yang miskin makin miskin. Yang tumbuh makin subur yang layu makin melempem. Ketika kebosanan mulai terasa hinggap pada diri kita, cobalah cari segala sesuatu yang mungkin masih dapat meningkatkan </span></span></span><a href="http://motivasibelajar.net/" title="motivasi belajar" style="text-decoration: none; border-bottom-width: 1px; border-bottom-style: dotted; border-bottom-color: rgb(204, 204, 204); "><span class="Apple-style-span" style="color:#000000;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;">motivasi belajar</span></span></span></a><span class="Apple-style-span" style="color:#000000;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;">, motivasi kerja, perasaan berarti dan segala sesuatu yang menyenangkan Anda secara positif. (</span></span><a href="http://artikelmotivasi.net/agar-tidak-cepat-bosan-kita-perlu-tumbuh"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;">Mufli</span></span></a><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;">)</span></span></span></p><p style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color:#000000;"><span class="Apple-style-span" style="color: rgb(51, 51, 51); "><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;">Sobat... Tidak ada seorangpun yang dapat memotivasi diri kita, kalau kita sendiri tidak mau memotivasi diri kita sendiri. Oleh sebab itu bertumbuhlah terus-menerus agar kita terus dapat semakin besar, semakin kuat. Teruslah bertumbuh, jika tidak ingin merasa bosan. Tetaplah semangat dan jangan menyerah.</span></span></span></span></p></span></div>Beni NLChttp://www.blogger.com/profile/13080017257985967015noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8553081503848283831.post-6789245316867712502010-01-21T09:21:00.006+07:002010-01-21T09:39:05.154+07:00Bagaimana anda menghabiskan waktu?<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://wallpapers.pixxp.com/wallpapers/21/Clock_Time.jpg"><img style="text-align: justify;float: right; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 10px; margin-left: 10px; cursor: pointer; width: 320px; height: 256px; " src="http://1.bp.blogspot.com/_5pxFPqVFKSE/S1e9TEGnvWI/AAAAAAAAARw/6thi7n_x3xs/s320/Clock_Time.jpg" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5429016011035098466" /></a><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Bagaimana anda menghabiskan waktu satu jam terakhir..? Apa yang akan anda kerjakan pada jam berikutnya..? Apakah di akhir hari ini anda dapat melihat kembali segalanya dengan puas – karena telah tercapai SESUATU ?</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><br /></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Pencapaian bukan sesuatu yang datang sendiri kepada anda. Pencapaian adalah sesuatu yang anda kerjakan dengan menit, jam dan hari yang anda luangkan. Sekarang adalah waktunya untuk mengerjakan hal itu.</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><br /></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Buah kesuksesan adalah kekaguman, suka cita, dan kebanggaan. Namun usaha untuk menciptakan kesuksesan adalah lebih sering melalui hal yang membosankan. Bosan, karena Anda tidak bisa</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">mengerjakan hal lain. Seorang bintang lapangan yang sukses, telah menghabiskan tak terhitung waktu hanya untuk berlatih.</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><br /></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Jam-jam itu dihabiskan di belakang layar, dan mengantar mereka menuju kemenangan dan sukses. Ini berlaku di bidang apapun. Toh, setiap orang memiliki jumlah waktu yang sama setiap hari. Namun beberapa dari kita menggunakannya lebih efektif ketimbang orang lain. Apa yang akan anda kerjakan dengan jam-jam anda hari ini?(</span></span><a href="http://www.resensi.net/waktu-yang-dihabiskan/2009/11/15/"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">www.resensi.net</span></span></a><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">)</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><br /></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Sobat... kalau selama tahun-tahun lalu kita banyak menghabiskan waktu kita untuk hidup yang gak tujuannya, bahkan banyak waktu yang terbuang sia-sia. Mulai hari ini mari kita buat komitmen untuk mengubahnya. Pergunakan setiap detik waktu yang Tuhan percayakan dalam hidup kita untuk melakukan yang terbaik untuk mempersiapakan diri kita meraih sesuatu yang besar. Tetap semangat dan jangan menyerah</span></span><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">.</span></span></div>Beni NLChttp://www.blogger.com/profile/13080017257985967015noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8553081503848283831.post-8613297747179737582009-12-28T22:32:00.006+07:002009-12-28T23:19:35.274+07:00Hasrat, komitmen dan kerja keras<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://shobru.files.wordpress.com/2009/04/ujian.jpg"><img style="text-align: justify;display: block; margin-top: 0px; margin-right: auto; margin-bottom: 10px; margin-left: auto; cursor: pointer; width: 400px; height: 285px; " src="http://3.bp.blogspot.com/_5pxFPqVFKSE/SzjaIujSq7I/AAAAAAAAARg/vPnt8Mj5tj0/s400/ujian.jpg" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5420321995010255794" /></a><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><br /></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Namanya Hani. Hani Irmawati. Ia adalah gadis pemalu, berusia 17 tahun. Tinggal di rumah berkamar dua bersama dua saudara dan orangtuanya. Ayahnya adalah penjaga gedung dan ibunya pembantu rumah tangga. Pendapatan tahunan mereka, tidak setara dengan biaya kuliah sebulan di Amerika.</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Pada suatu hari, dengan baju lusuh, ia berdiri sendirian di tempat parkir sebuah sekolah internasional. Sekolah itu mahal, dan tidak menerima murid Indonesia. Ia menghampiri seorang guru yang mengajar bahasa Inggris di sana. Sebuah tindakan yang membutuhkan keberanian besar untuk ukuran gadis Indonesia.</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><br /></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">“Aku ingin kuliah di Amerika,” tuturnya, terdengar hampir tak masuk akal. Membuat sang guru tercengang, ingin menangis mendengar impian gadis belia yang bagai pungguk merindukan bulan.</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Untuk beberapa bulan berikutnya, Hani bangun setiap pagi pada pukul lima dan naik bis kota ke SMU-nya. Selama satu jam perjalanan itu, ia belajar untuk pelajaran biasa dan menyiapkan tambahan pelajaran bahasa Inggris yang didapatnya dari sang guru sekolah internasional itu sehari sebelumnya. Lalu pada jam empat sore, ia tiba di kelas sang guru. Lelah, tapi siap belajar.</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">“Ia belajar lebih giat daripada kebanyakan siswa ekspatriatku yang kaya-kaya,” tutur sang guru. “Semangat Hani meningkat seiring dengan meningkatnya kemampuan bahasanya, tetapi aku makin patah semangat.”</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Hani tak mungkin memenuhi syarat untuk mendapatkan beasiswa dari universitas besar di Amerika. Ia belum pernah memimpin klub atau organisasi, karena di sekolahnya tak ada hal-hal seperti itu. Ia tak memiliki pembimbing dan nilai tes standar yang mengesankan, karena tes semacam itu tak ada.</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Namun, Hani memiliki tekad lebih kuat daripada murid mana pun.</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">“Maukah Anda mengirimkan namaku?” pintanya untuk didaftarkan sebagai</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">penerima beasiswa.</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">“Aku tak tega menolak. Aku mengisi pendaftaran, mengisi setiap titik-titik</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">dengan kebenaran yang menyakitkan tentang kehidupan akademisnya, tetapi juga</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">dengan pujianku tentang keberanian dan kegigihannya,” ujar sang guru.</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">“Kurekatkan amplop itu dan mengatakan kepada Hani bahwa peluangnya untuk</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">diterima itu tipis, mungkin nihil.”</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Pada minggu-minggu berikutnya, Hani meningkatkan pelajarannya dalam bahasa</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Inggris. Seluruh tes komputerisasi menjadi tantangan besar bagi seseorang</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">yang belum pernah menyentuh komputer. Selama dua minggu ia belajar</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">bagian-bagian komputer dan cara kerjanya.</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Lalu, tepat sebelum Hani ke Jakarta untuk mengambil TOEFL, ia menerima surat</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">dari asosiasi beasiswa itu.</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">“Inilah saat yang kejam. Penolakan,” pikir sang guru.</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Sebagai upaya mencoba mempersiapkannya untuk menghadapi kekecewaan, sang</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">guru lalu membuka surat dan mulai membacakannya: Ia diterima! Hani diterima</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">….</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">“Akhirnya aku menyadari bahwa akulah yang baru memahami sesuatu yang sudah</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">diketahui Hani sejak awal: bukan kecerdasan saja yang membawa sukses, tapi</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">juga hasrat untuk sukses, komitmen untuk bekerja keras, dan keberanian untuk</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">percaya akan dirimu sendiri,” tutur sang guru menutup kisahnya.</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Kisah Hani ini diungkap oleh sang guru bahasa Inggris itu, Jamie Winship,</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">dan dimuat di buku “</span></span><a href="http://www.resensi.net/hasrat-komitmen-dan-keberanian/2008/11/29/"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Chicken Soup for the College Soul</span></span></a><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">”, yang edisi</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Indonesianya telah diterbitkan.</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><br /></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Sobat... mungkin mimpi kita seolah-olah mustahil untuk terjadi, namun hari ini percayalah, jika kita punya hasrat yang kuat, komitmen dan kerja keras, pasti satu hari mimpi itu akan terwujud. Tetaplah semangat dan jangan menyerah</span></span>.</div>Beni NLChttp://www.blogger.com/profile/13080017257985967015noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8553081503848283831.post-78924073402144386262009-12-27T21:11:00.003+07:002009-12-27T21:48:46.948+07:00Impian Sejati<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://susanhenschen.files.wordpress.com/2008/12/dreams.jpg"><img style="float:right; margin:0 0 10px 10px;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 266px;" src="http://4.bp.blogspot.com/_5pxFPqVFKSE/SzdzdWYNhNI/AAAAAAAAAQ0/uBhcsrxyWPA/s400/dreams.jpg" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5419927624624211154" /></a><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;">Suatu hari, ada seorang muda yang bertemu dengan seorang tua yang bijaksana. Si anak muda bertanya, “Pak, sebagai seorang yang sudah kenyang dengan pengalaman tentunya anda bisa menjawab semua pertanyaan saya”.</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;">“Apa yang ingin kau ketahui anak muda ?” tanya si orang tua. “Saya ingin tahu, apa sebenarnya yang dinamakan impian sejati di dunia ini”. Jawab si anak muda.</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;">Orang tua itu tidak menjawab pertanyaan si anak, tapi mengajaknya berjalan-jalan di tepi pantai. Sampai di suatu sisi, kemudian mereka berjalan menuju ke tengah laut. Setelah sampai agak ke tengah di tempat yang lumayan dalam, orang tua itu dengan tiba-tiba mendorong kepada si anak muda ke dalam air.</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;">Anak muda itu meronta-2, tapi orang tua itu tidak melepaskan pegangannya. Sampai kemudian anak muda itu dengan sekuat tenaga mendorong keatas, dan bisa lepas dari cekalan orang tua tersebut.</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;">“Hai, apa yang barusan bapak lakukan, bapak bisa membunuh saya” tegur si anak muda kepada orang bijak tersebut. Orang tua tersebut tidak menjawab pertanyaan si anak, malah balik bertanya ,”Apa yang paling kau inginkan saat kamu berada di dalam air tadi ?”. “Udara, yang paling saya inginkan adalah udara”. Jawab si anak muda.</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;">“Hmmm, bagaimana kalo saya tawarkan hal yang lain sebagai pengganti udara, misalnya emas, permata, kekayaaan, atau umur panjang ?”tanya si orang tua itu lagi.</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;">“Tidak ….. tidak …… tidak ada yang bisa menggantikan udara. Walaupun seisi dunia ini diberikan kepada saya, tidak ada yang bisa menggantikan udara ketika saya berada di dalam air” jelas si anak muda.</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;">“Nah, kamu sudah menjawab pertanyaanmu sendiri kalau begitu. KALAU KAMU MENGINGINKAN SESUATU SEBESAR KEINGINANMU AKAN UDARA KETIKA KAMU BERADA DI DALAM AIR, ITULAH IMPIAN SEJATI” kata si orang tua dengan bijak.</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;"><br /></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;">Sobat... dosenku pernah berkata : Lebih baik gila tapi punya mimpi daripada waras tapi gak punya mimpi. Orang gila yang punya mimpi pasti akan menjadi waras, tapi orang waras yang gak punya mimpi maka pada satu titik dia bisa menjadi gila karena dia gak pernah tahu dia hidup untuk apa.</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;"><br /></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;">Sobat... milikilah impian sejati, karena mimpi itulah yang akan membuat kamu punya semangat untuk melakukan sesuatu. Dan jangan hanya bermimpi tapi lakukan sesuatu untuk kamu dapat mewujudkan mimpi itu. Tetap semangat dan jangan menyerah</span></span></div>Beni NLChttp://www.blogger.com/profile/13080017257985967015noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8553081503848283831.post-75927083022767128642009-12-11T09:01:00.003+07:002009-12-11T10:41:40.206+07:00Mulai lagi<div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Bukan hanya saat yang menderita yang membuat kita terjatuh. Namun, saat kita merasa nyaman, itu bisa membuat kita jatuh. </span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://1.bp.blogspot.com/_-iN-28VxLQ4/SUU4IwTSQDI/AAAAAAAAD8Q/na8dhWoWxkU/s400/monkey-1.jpg"><img style="text-align: justify;float: right; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 10px; margin-left: 10px; cursor: pointer; width: 400px; height: 300px; " src="http://1.bp.blogspot.com/_5pxFPqVFKSE/SyG-aX9cUPI/AAAAAAAAAQs/j_kQfatRzJw/s400/monkey-1.jpg" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5413817587393646834" /></a><br /></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Jadi teringat cerita gurauan tentang dua angin yang berlomba untuk menjatuhkan monyet dari atas pohon. Angin yang pertama dengan segenap kekuatannya mengguncang pohon samapi pohon itu hampir tumbang, namun monyet yang ada diatas pohon itu tidak jatuh juga. Monyet itu malah semakin kencang berpegangan dengan pohon sehingga dia tidak jatuh. Dan tiba giliran angin yang kedua. Angin yang kedua tidak menggunakan kekuatannya dengan keras. Namun dia menghembus sepoi-sepoi. Mula-mula monyet itu menjadi ngantuk, dan akhirnya mulai tertidur. Monyet yang tadinya berpegangan dengan pohon akhirnya tertidur pulas dan tidak berpegangan lagi sehingga dengan sendirinya dia jatuh dari pohon itu.</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><br /></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Sobat.... keadaan yang nyaman sering membuat potensi kita tidur, bahkan bisa membuat kita terjatuh dalam kesalahan. Mulai hari ini, jika engkau sedang merasa nyaman dengan keadaanmu, berbuatlah sesuatu, kerjakanlah sesuatu. Jangan kamu diam dalam kenyamananmu. Kalau kamu sedang terjatuh, jangan berhnati disini. Ayo bersama saya bangkit dan mulai dengan semangat yang baru lagi. Tetaplah semangat dan jangan menyerah.</span></span></div>Beni NLChttp://www.blogger.com/profile/13080017257985967015noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-8553081503848283831.post-6031784844245483482009-12-02T11:27:00.008+07:002009-12-02T11:54:06.940+07:00Miliki Sikap Mau Diajar<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://www.unisa.edu.au/ltu/images/study.jpg"><img style="float:right; margin:0 0 10px 10px;cursor:pointer; cursor:hand;width: 260px; height: 260px;" src="http://3.bp.blogspot.com/_5pxFPqVFKSE/SxXvNxV8duI/AAAAAAAAAQU/Kt1uBl_WWgc/s400/study.jpg" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5410493547218237154" /></a><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;">John C Maxwell menceritakan kisah sahabatnya Sam Chand yang sangat berbakat dalam musik. Dalam suatu makan siang bersama, keduanya berbincang tentang pengalaman Sam.</span></span></div><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;"><br /></span></div><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;"><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;">"Saya bisa memainkan segala jenis keyboard, akordeon, drum, gitar, saksofon, biola," cerita Sam. "Saya secara mendasar bisa memainkan apa pun. Jika saya mendengar sebuah nada sekali saja, saya bisa memainkannya."</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;">Itu kedengarannya seperti suatu karunia yang luar biasa. Tetapi Sam berkata bahwa saat ia memutuskan untuk meningkatkan permainan saksofonnya ke suatu tingkat baru dengan mengambil les jazz, ia segera menjadi frustrasi. Karena ia telah bermain dengan mengandalkan telinganya dan musik selalu datang begitu mudah padanya, ia tidak mempunyai kesabaran dan kegigihan yang ia perlukan untuk berhasil. Akhirnya ia menyerah.</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;">Salah satu paradoks kehidupan adalah bahwa hal-hal yang sebelumnya membuat Anda berhasil jarang merupakan hal-hal yang menjaga Anda tetap berhasil. Anda harus tetap bersikap terbuka pada ide-ide baru dan mau mempelajari keahlian-keahlian baru. J. Konrad Hole memberikan nasihat seperti ini:</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://photos.news.wisc.edu/photos/Bascom_Hill_studying02.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 214px;" src="http://4.bp.blogspot.com/_5pxFPqVFKSE/SxXwVA1cuuI/AAAAAAAAAQk/4d-_KZ1s4GM/s320/Bascom_Hill_studying02.jpg" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5410494771147619042" /></a></div><b><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal; "><b><span class="Apple-style-span" style="color:#FF0000;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;"><br /></span></span></b></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal; "><b><span class="Apple-style-span" style="color:#FF0000;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;"><br /></span></span></b></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal; "><b><span class="Apple-style-span" style="color:#FF0000;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;"><br /></span></span></b></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal; "><b><span class="Apple-style-span" style="color:#FF0000;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;"><br /></span></span></b></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal; "><b><span class="Apple-style-span" style="color:#FF0000;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;"><br /></span></span></b></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal; "><b><span class="Apple-style-span" style="color:#FF0000;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;"><br /></span></span></b></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal; "><b><span class="Apple-style-span" style="color:#FF0000;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;"><br /></span></span></b></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal; "><b><span class="Apple-style-span" style="color:#FF0000;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;"><br /></span></span></b></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal; "><b><span class="Apple-style-span" style="color:#FF0000;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;"><br /></span></span></b></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal; "><b><span class="Apple-style-span" style="color:#FF0000;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;"><br /></span></span></b></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal; "><b><span class="Apple-style-span" style="color:#FF0000;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;"><br /></span></span></b></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal; "><b><span class="Apple-style-span" style="color:#FF0000;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;"><br /></span></span></b></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal; "><b><span class="Apple-style-span" style="color:#FF0000;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;">Jika Anda tidak bisa diajar, mempunyai bakat tidak akan menolong Anda.</span></span></b></span></div><span class="Apple-style-span" style="color:#FF0000;"><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: rgb(0, 0, 0); font-weight: normal; "><b><span class="Apple-style-span" style="color:#FF0000;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;">Jika Anda tidak bisa bersikap fleksibel, mempunyai suatu sasaran tidak bisa menolong Anda.</span></span></b></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: rgb(0, 0, 0); font-weight: normal; "><b><span class="Apple-style-span" style="color:#FF0000;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;">Jika Anda tidak bisa beryukur, mempunyai kelimpahan tidak bisa menolong Anda.</span></span></b></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: rgb(0, 0, 0); font-weight: normal; "><b><span class="Apple-style-span" style="color:#FF0000;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;">Jika Anda tidak bisa dibimbing, mempunyai suatu masa depan tidak bisa menolong Anda.</span></span></b></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: rgb(0, 0, 0); font-weight: normal; "><b><span class="Apple-style-span" style="color:#FF0000;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;">Jika Anda tidak mampu bertahan, mempunyai suatu rencana tidak bisa menolong Anda.</span></span></b></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: rgb(0, 0, 0); font-weight: normal; "><b><span class="Apple-style-span" style="color:#FF0000;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;">Jika Anda tidak bisa didekati, mempunyai keberhasilan tidak bisa menolong Anda.</span></span></b></span></div></span></b><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;">Ini mungkin kedengarannya sedikit aneh, namun jangan biarkan bakat Anda menghalangi jalan keberhasilan Anda. Tetaplah bisa diajar. Miliki sikap hati yang benar, berapapun usia Anda teruslah belajar, maka hal itu akan membawa Anda kepada jalan keberhasilan.(Talent Is Never Enough; John C Maxwell; Immanuel Publishing)</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;">Sobat... Jangan pernah berhenti belajar, Karena ketika kita memutuskan berhenti untuk belajar itu berarti kita seperti orang yang berjalan mundur, karena dunia akan terus berkembang. Kita takkan bisa mengikutinya jika kita tidak mau belajar. Teruslah belajar, tetaplah semangat dan jangan menyerah.</span></div></span></span>Beni NLChttp://www.blogger.com/profile/13080017257985967015noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-8553081503848283831.post-75771424489618641822009-11-30T11:00:00.004+07:002009-11-30T11:28:36.748+07:00Jika kita kehilangan....<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://www.jimmyzakaria.com/wp-content/uploads/2009/09/handphone_menyebabkan_tumor_otak.jpeg"><img style="text-align: justify;float: right; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 10px; margin-left: 10px; cursor: pointer; width: 285px; height: 285px; " src="http://1.bp.blogspot.com/_5pxFPqVFKSE/SxNJnWfqx-I/AAAAAAAAAQM/OniK2Wm_ThY/s400/handphone_menyebabkan_tumor_otak.jpeg" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5409748517804230626" /></a><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: verdana, verdana, sans-serif; color: rgb(85, 85, 85); line-height: 20px; ">Sebuah kenyataan hidup yang harus kita renungkan hari ini adalah jika handphone kita terjatuh. Dari sebuah kejadian ini ada 4 skenario yang akan membuat kita sedikit mengubah pola pikir kita yang selama ini seringkali salah. Mau tahu skenarionya?</span></div></span><span class="Apple-style-span" style=" background-color: rgb(249, 249, 249); color: rgb(85, 85, 85); line-height: 19px; font-family:verdana, verdana, sans-serif;font-size:13px;"><p style="text-align: justify;line-height: 20px; padding-bottom: 5px; margin-top: 10px; margin-right: 0px; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; "><strong><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Skenario 1</span></strong></p><p style="text-align: justify;line-height: 20px; padding-bottom: 5px; margin-top: 10px; margin-right: 0px; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; "><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Andaikan kita sedang naik di dalam sebuah kereta ekonomi. Karena tidak mendapatkan tempat duduk, kita berdiri di dalam gerbong tersebut. Suasana cukup ramai meskipun masih ada tempat bagi kita untuk menggoyang-goyangkan kaki.</span></p><p style="text-align: justify;line-height: 20px; padding-bottom: 5px; margin-top: 10px; margin-right: 0px; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; "><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Kita tidak menyadari handphone kita terjatuh.</span></p><p style="text-align: justify;line-height: 20px; padding-bottom: 5px; margin-top: 10px; margin-right: 0px; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; "><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Ada orang yang melihatnya, memungutnya dan langsung mengembalikannya kepada kita. “Pak, handphone bapak barusan jatuh nih,” kata orang tersebut seraya memberikan handphone milik kita. Apa yang akan kita lakukan kepada orang tersebut? Mungkin kita akan mengucapkan terima kasih dan berlalu begitu saja.</span></p><p style="text-align: justify;line-height: 20px; padding-bottom: 5px; margin-top: 10px; margin-right: 0px; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; "><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span id="more-604"></span></span></p><p style="text-align: justify;line-height: 20px; padding-bottom: 5px; margin-top: 10px; margin-right: 0px; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; "><strong><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Skenario 2</span></strong></p><p style="text-align: justify;line-height: 20px; padding-bottom: 5px; margin-top: 10px; margin-right: 0px; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; "></p><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Sekarang kita beralih kepada skenario kedua. Handphone kita terjatuh dan ada orang yang melihatnya dan memungutnya. Orang itu tahu handphone itu milik kita tetapi tidak langsung memberikannya kepada kita. Hingga tiba saatnya kita akan turun dari kereta, kita baru menyadari handphone kita hilang.</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Sesaat sebelum kita turun dari kereta, orang itu ngembalikan handphone kita sambil berkata,</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">“Pak, handphone bapak barusan jatuh nih.” Apa yang akan kita lakukan kepada orang tersebut?</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px; "><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Mungkin kita akan mengucapkan terima kasih juga kepada orang tersebut. Rasa terima kasih yang kita berikan akan lebih besar daripada rasa terima kasih yang kita berikan pada orang di skenario pertama (orang yang langsung memberikan handphone itu kepada kita). Setelah itu mungkin kita akan langsung turun dari kereta.</span></span></div><p style="text-align: justify;line-height: 20px; padding-bottom: 5px; margin-top: 10px; margin-right: 0px; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; "></p><div style="text-align: justify;"><strong><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Skenario 3</span></strong></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Marilah kita beralih kepada skenario ketiga.</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Pada skenario ini, kita tidak sadar handphone kita terjatuh, hingga kita menyadari handphone kita tidak ada di kantong kita saat kita sudah turun dari kereta. Kita pun panik dan segera menelepon ke nomor handphone kita, berharap ada orang baik yang menemukan handphone kita dan bersedia mengembalikannya kepada kita.</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Orang yang sejak tadi menemukan handphone kita (namun tidak memberikannya kepada kita) menjawab telepon kita.</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">“Halo, selamat siang, Pak. Saya pemilik handphone yang ada pada bapak sekarang,” kita mencoba bicara kepada orang yang sangat kita harapkan berbaik hati mengembalikan handphone itu kembali kepada kita. Orang yang menemukan handphone kita berkata,</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">“Oh, ini handphone bapak ya. Oke deh, nanti saya akan turun di stasiun berikut. Biar bapak ambil di sana nanti ya.”</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Dengan sedikit rasa lega dan penuh harapan, kita pun pergi ke stasiun berikut dan menemui “orang baik” tersebut. Orang itu pun memberikan handphone kita yang telah hilang. Apa yang akan kita lakukan pada orang tersebut?</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px; "><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Satu hal yang pasti, kita akan mengucapkan terima kasih, dan seperti nya akan lebih besar daripada rasa terima kasih kita pada skenario kedua bukan? Bukan tidak mungkin kali ini kita akan memberikan hadiah kecil kepada orang yang menemukan handphone kita tersebut.</span></span></div><p style="text-align: justify;line-height: 20px; padding-bottom: 5px; margin-top: 10px; margin-right: 0px; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; "></p><div style="text-align: justify;"><strong><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Skenario 4</span></strong></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Terakhir, mari kita perhatikan skenario keempat.</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px; "><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Pada skenario ini, kita tidak sadar handphone kita terjatuh, kita turun dari kereta dan menyadari bahwa handphone kita telah hilang, kita mencoba menelepon tetapi tidak ada yang mengangkat. Sampai akhirnya kita tiba di rumah.</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px; "><span class="Apple-style-span" style="line-height: 19px; "><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Malam harinya, kita mencoba mengirimkan SMS :</span></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">“Bapak / Ibu yang budiman.</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Saya adalah pemilik handphone yang ada pada bapak / ibu sekarang.</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Saya sangat mengharapkan kebaikan hati bapak / ibu untuk dapat</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">mengembalikan handphone itu kepada saya.</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Saya akan memberikan imbalan sepantasnya. ”</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">SMS pun dikirim dan tidak ada balasan.</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Kita sudah putus asa.</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px; "><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Kita kembali mengingat betapa banyaknya data penting yang ada di dalam handphone kita. Ada begitu banyak nomor telepon teman kita yang ikut hilang bersamanya. Hingga akhirnya beberapa hari kemudian, orang yang menemukan handphone kita menjawab SMS kita, dan mengajak ketemuan untuk mengembalikan handphone tersebut.</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Bagaimana kira-kira perasaan kita?</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Tentunya kita akan sangat senang dan segera pergi ke tempat yang diberikan oleh orang itu. Kita pun sampai di sana dan orang itu mengembalikan handphone kita.</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px; "><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Apa yang akan kita berikan kepada orang tersebut?</span></span></div><p style="text-align: justify;line-height: 20px; padding-bottom: 5px; margin-top: 10px; margin-right: 0px; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; "><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Kita pasti akan mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepadanya, dan mungkin kita akan memberikannya hadiah (yang kemungkinan besar lebih berharga dibandingkan hadiah yang mungkin kita berikan di skenario ketiga).</span></p><p style="text-align: justify;line-height: 20px; padding-bottom: 5px; margin-top: 10px; margin-right: 0px; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; "><strong><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Moral of the story</span></strong></p><p style="text-align: justify;line-height: 20px; padding-bottom: 5px; margin-top: 10px; margin-right: 0px; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; "><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Apa yang kita dapatkan dari empat skenario cerita di atas?</span></p><p style="text-align: justify;line-height: 20px; padding-bottom: 5px; margin-top: 10px; margin-right: 0px; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; "><span class="Apple-style-span" style="line-height: 19px; "><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Pada keempat skenario tersebut, kita sama-sama kehilangan handphone, dan ada orang yang menemukannya.</span></span></p><p style="text-align: justify;line-height: 20px; padding-bottom: 5px; margin-top: 10px; margin-right: 0px; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; "><span class="Apple-style-span" style="line-height: 19px; "><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Orang pertama menemukannya dan langsung mengembalikannya kepada kita. Kita berikan dia ucapan terima kasih.</span></span></p><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Orang kedua menemukannya dan memberikan kepada kita sesaat sebelum kita turun dari kereta. Kita berikan dia ucapan terima kasih yang lebih besar.</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Orang ketiga menemukannya dan memberikan kepada kita setelah kita turun dari kereta. Kita berikan dia ucapan terima kasih ditambah dengan sedikit hadiah.</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Orang keempat menemukannya, menyimpannya selama beberapa hari, setelah itu baru mengembalikannya kepada kita. Kita berikan dia ucapan terima kasih ditambah hadiah yang lebih besar.</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Ada sebuah hal yang aneh di sini. Cobalah pikirkan, di antara keempat orang di atas, siapakah yang paling baik? Tentunya orang yang menemukannya dan langsung memberikannya kepada kita,</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">bukan? Dia adalah orang pada skenario pertama.</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Namun ironisnya, dialah yang mendapatkan reward paling sedikit di antara</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">empat orang di atas.</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Manakah orang yang paling tidak baik? Tentunya orang pada skenario keempat, karena dia telah membuat kita menunggu beberapa hari dan mungkin saja memanfaatkan handphone kita tersebut selama itu. Namun, ternyata dia adalah orang yang akan kita berikan reward paling besar.</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Apa yang sebenarnya terjadi di sini? Kita memberikan reward kepada keempat orang tersebut secara tulus, tetapi orang yang seharusnya lebih baik dan lebih pantas mendapatkan banyak, kita berikan lebih sedikit.</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px; "><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">OK, kenapa bisa begitu? Ini karena rasa kehilangan yang kita alami semakin bertambah di setiap skenario.</span></span></div><p style="text-align: justify;line-height: 20px; padding-bottom: 5px; margin-top: 10px; margin-right: 0px; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; "><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Pada skenario pertama, kita belum berasa kehilangan karena kita belum sadar handphone kita jatuh, dan kita telah mendapatkannya kembali.</span></p><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Pada skenario kedua, kita juga sudah mulai merasakan kehilangan karena saat itu kita baru sadar, dan kita sudah membayangkan rasa kehilangan yang mungkin akan kita alami seandainya saat itu kita sudah turun dari kereta.</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Pada skenario ketiga, kita sempat merasakan kehilangan, namun tidak lama kita mendapatkan kelegaan dan harapan kita akan mendapatkan handphone kita kembali.</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px; "><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Pada skenario keempat, kita sangat merasakan kehilangan itu. Kita mungkin berpikir untuk memberikan sesuatu yang besar kepada orang yang menemukan handphone kita, asalkan handphone itu bisa kembali kepada kita. Rasa kehilangan yang bertambah menyebabkan kita semakin menghargai handphone yang kita miliki.</span></span></div><p style="text-align: justify;line-height: 20px; padding-bottom: 5px; margin-top: 10px; margin-right: 0px; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; "></p><div style="text-align: justify;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Kesimpulan</span></b></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Saat ini, adakah sesuatu yang kurang kita syukuri?</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Apakah itu berupa rumah, handphone, teman-teman, kesempatan berkuliah, kesempatan bekerja, atau suatu hal lain.</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Namun, apakah yang akan terjadi apabila segalanya hilang dari genggaman kita. Kita pasti akan merasakan kehilangan yang luar biasa.</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Saat itulah, kita baru dapat mensyukuri segala sesuatu yang telah hilang tersebut.</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Namun, apakah kita perlu merasakan kehilangan itu agar kita dapat bersyukur?</span><span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px; "><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Sebaiknya tidak.</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px; "><span class="Apple-style-span" style="line-height: 19px; "><b><span class="Apple-style-span" style="color:#FF0000;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Syukurilah segala yang kita miliki, termasuk hidup kita, selagi itu masih ada.</span></span></b></span></span></div><div style="text-align: justify;"><b><span class="Apple-style-span" style="color:#FF0000;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Jangan sampai kita menyesali karena tidak bersyukur ketika itu telah lenyap dari diri kita.</span></span></b></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Jangan pernah mengeluh dengan segala hal yang belum diperoleh. Bahagialah dengan segala hal yang telah diperoleh.</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Sesungguhnya, hidup ini berisikan banyak kebahagiaan.</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Bila kita mampu memandang dari sudut yang benar. (</span><a href="http://www.yauhui.net/4-macam-skenario-untuk-anda"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Yauhui.net</span></a><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">)</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Sobat... tunggu apalagi,sekarang juga bersyukurlah kepada Tuhan atas anugerahNya bagi kita. Tetaplah semangat dan jangan menyerah.</span></div><p></p></span>Beni NLChttp://www.blogger.com/profile/13080017257985967015noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8553081503848283831.post-78861470467556343032009-11-23T12:15:00.003+07:002009-11-23T12:36:07.037+07:00Pemenang Vs Pecundang<div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;">Melihat judul diatas jangan berpikir bahwa ini adalah pertandingan antara dua orang. Seorang pemenang lawan seorang pecundang. Judul ini adalah pertandingan yang terjadi dalam diri satu orang. Ada banyak pepatah berkata lawan yang paling susah dikalahkan adalah dirinya sendiri. Oleh sebab itu untuk bisa menjadi pemenang, kita harus bisa mengalahkan pikiran, potensi dan keadaan diri kita yang seringkali membuat kita menjadi pecundang. Jadi seorang pemenang sejati dia pasti akan bisa mengalahkan pikiran pecundang dalam dirinya sendiri. Berikut ini perbedaan yang sangat jelas antara pikiran pememang dan pecundang yang disadur dari </span></span><a href="http://www.yauhui.net/pecundang-vs-pemenang/"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;">yauhui.net</span></span></a><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"> antara lain :</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><br /></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;">pemenang selalu jadi bagian dari jawaban;</span></span></div><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">pecundang selalu jadi bagian dari masalah.</span></div><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;"><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">pemenang selalu punya program;</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">pecundang selalu punya kambing hitam.</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">pemenang selalu berkata, “Biarkan saya yang mengerjakannya untuk Anda”;</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">pecundang selalu berkata, “Itu bukan pekerjaan saya”;</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Pemenang selalu melihat jawab dalam setiap masalah;</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">pecundang selalu melihat masalah dalam setiap jawaban.</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Pemenang selalu berkata, “itu memang sulit, tapi kemungkinan bisa”;</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Pecundang selalu berkata, “Itu mungkin bisa, tapi terlalu sulit”.</span></div><div style="text-align: justify;"><a href="http://i427.photobucket.com/albums/pp359/yauhui/winner_vs_loser.jpg"><img style="float:right; margin:0 0 10px 10px;cursor:pointer; cursor:hand;width: 270px; height: 320px;" src="http://2.bp.blogspot.com/_5pxFPqVFKSE/SwoeN3Ruo5I/AAAAAAAAAQE/0-OJ0pZkaAY/s320/winner_vs_loser.jpg" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5407167526137144210" /></a><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Saat pemenang melakukan kesalahan, dia berkata, “saya salah”;</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">saat pecundang melakukan kesalahan, dia berkata, “itu bukan salah saya”.</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Pemenang membuat komitmen-komitmen;</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Pecundang membuat janji-janji.</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Pemenang mempunyai impian-impian;</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Pecundang punya tipu muslihat.</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Pemenang berkata, “Saya harus melakukan sesuatu”;</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Pecundang berkata, “Harus ada yang dilakukan”.</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Pemenang adalah bagian dari sebuah tim;</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Pecundang melepaskan diri dari tim.</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Pemenang melihat keuntungan;</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Pecundang melihat kesusahan.</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Pemenang melihat kemungkinan-kemungkinan;</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Pecundang melihat permasalahan.</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Pemenang percaya pada menang-menang (win-win);</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Pecundang percaya, mereka yang harus menang dan orang lain harus kalah.</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Pemenang melihat potensi;</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Pecundang melihat yang sudah lewat.</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Pemenang seperti thermostat;</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Pecundang seperti thermometer.</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Pemenang memilih apa yang mereka katakan;</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Pecundang mengatakan apa yang mereka pilih.</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Pemenang menggunakan argumentasi keras dengan kata2 yang lembut;</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Pecundang menggunakan argumentasi lunak dengan kata2 yang keras.</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Pemenang selalu berpegang teguh pada nilai2 tapi bersedia berkompromi pada hal2 remeh;</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Pecundang berkeras pada hal2 remeh tapi mengkompromikan nilai2.</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Pemenang menganut filosofi empati, “Jangan berbuat pada orang lain apa yang Anda tidak ingin orang lain perbuat pada Anda”;</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Pecundang menganut filosofi, “Lakukan pada orang lain sebelum mereka melakukannya pada Anda”.</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Pemenang membuat sesuatu terjadi;</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Pecundang membiarkan sesuatu terjadi.</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Para Pemenang selalu berencana dan mempersiapkan diri, lalu memulai tindakan untuk menang…</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Para pecundang hanya berencana dan berharap ia akan menang …</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Sobat... Seperti apa dirimu sekarang? Sudahklah menjadi pemenang sejati atau masihkah kita sering berpikir seperti pecundang? Sobat, ayo bersama-sama dengan saya kita belajar dan terus belajar agar bisa bisa menjadi pemenang sejati. Tetaplah semangat dan jangan menyerah.</span></div></span></span>Beni NLChttp://www.blogger.com/profile/13080017257985967015noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8553081503848283831.post-85011069469432132352009-11-19T09:34:00.004+07:002009-11-19T10:48:24.016+07:00Pensil, Kecil tapi berdampak<a href="http://www.life123.com/bm.pix/art-pencils.s600x600.jpg"><img style="float:right; margin:0 0 10px 10px;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 319px;" src="http://1.bp.blogspot.com/_5pxFPqVFKSE/SwS_gAkK6LI/AAAAAAAAAP8/o2RNeJgkY8s/s320/art-pencils.s600x600.jpg" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5405656009379866802" /></a><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style=" ;font-family:verdana;font-size:small;">Terlihat kecil namun sangat besar dampaknya, itulah pensil. Kita dapat belajar dengan keberadaan pensil yang kecil itu dalam menjalani hidup. Mau tahu kenapa pensil bisa sangat berdampak? Setidaknya ada 5 karakter pensil yang dapat kita pelajari.</span></div><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;"><br /></span></div><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;"><div style="text-align: justify;"><b>Pertama,</b> pensil mengingatkanmu kalau kamu bisa berbuat hal yang hebat dalam hidup ini. Pencil bisa dipakai untuk menulis sajak puisi yang indah, bahkan menulis draft untuk menulis naskah proklamasi. Namun sebuah pensil ketika menulis, <b>jangan pernah lupa kalau ada tangan yang selalu membimbing langkah kamu</b> dalam hidup ini. Kita menyebutnya tangan Tuhan, Dia akan selalu membimbing kita menurut kehendakNya" . </div><div style="text-align: justify;"><br /></div></span></span><a href="http://www.faqs.org/photo-dict/photofiles/list/1742/2305pencil_sharpener.jpg"><img style="text-align: justify;float: left; margin-top: 0px; margin-right: 10px; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; cursor: pointer; width: 320px; height: 240px; " src="http://3.bp.blogspot.com/_5pxFPqVFKSE/SwS-PXrj7eI/AAAAAAAAAP0/MgAKH7dUgsI/s320/2305pencil_sharpener.jpg" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5405654624015478242" /></a><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style=" ;font-size:small;"><b>Kedua,</b> dalam proses menulis kadang beberapa kali harus berhenti dan menggunakan rautan untuk menajamkan kembali pensil itu. R<b>autan ini pasti akan membuat si pensil menderita. Tapi setelah proses meraut selesai, si pensil akan mendapatkan ketajamannya kembali.</b> Begitu juga dalam hidup, harus berani menerima penderitaan dan kesusahan, karena merekalah yang akan membuatmu menjadi orang yang lebih baik dan lebih tajam". </span></div><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;"><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>Ketiga,</b> pensil selalu memberikan kita kesempatan untuk <b>mempergunakan penghapus, untuk memperbaiki tulisan yang sala</b><b>h.</b> Ada banyak kesalahan yang sering kita lakukan dalam hidup dan kita harus berani menghapus kebiasaan kita berbuat salah, dan berani memperbaiki kesalahannya. Ini bisa membantu kita untuk tetap berada pada jalan yang benar". </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>Keempat,</b> <b>bag</b><b>ian yang paling penting dari sebuah pensil bukanlah bagian luarnya</b>, melainkan arang yang ada di dalam sebuah pensil. Oleh sebab itu, selalulah hati-hati dan menyadari hal -hal di dalam dirimu. Ini berbicara mengenai hati. Sebab dari hatilah terpancar kehidupan yang sebenarnya. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>Kelima, </b>adalah sebuah pensil selalu meninggalkan tanda/goresan. Seperti juga hidup kita, <b>apapun yang kita perbuat dalam hidup ini akan meninggalkan kesan.</b> Oleh karena itu selalulah hati-hati dan sadar terhadap semua tindakan dalam hidup kita.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Sobat... Pensil yang kecil saja mempunyai dampak yang luar biasa saat dia mengorbankan dirinya untuk di goreskan menjadi tulisan. Terlebih dirimu yang diciptakan unik dan satu-satunya didunia ini. Kamu juga bisa berdampak bagi orang lain. ketika kita mau belajar prinsip hidup seperti pencil. Tetaplah semangat dan jangan menyerah.</div></span></span>Beni NLChttp://www.blogger.com/profile/13080017257985967015noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-8553081503848283831.post-83619859090272320532009-11-13T11:41:00.001+07:002009-11-13T12:58:49.934+07:00Microwave, Sebuah Ketidaksengajaan!<a href="http://www.foodmayhem.com/uploaded_images/Microwave-719329.JPG"><img style="text-align: justify;float: left; margin-top: 0px; margin-right: 10px; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; cursor: pointer; width: 320px; height: 198px; " src="http://4.bp.blogspot.com/_5pxFPqVFKSE/Svzzg2QqaSI/AAAAAAAAAPs/Zj_CH7qlDFs/s320/Microwave-719329.JPG" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5403461398584518946" /></a><span><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Sebuah ketidaksengajaan, memang kadang-kadang justru menguntungkan. Berbagai penemuan penting di dunia ini banyak pula yang diawali dari ketidaksengajaan itu. Salah satu penemuan karena ketidaksengajaan adalah microwave. Oven bertenaga listrik yang kini sangat populer untuk memudahkan memasak dalam suhu yang bisa diatur-atur itu ternyata ditemukan secara kebetulan.</span></span></div><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><br /></span></div><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;"><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Kisah penemuan itu berawal dari coklat yang ada di kantong seorang penemu bernama Percy Spenser. Ia adalah seorang inovator yang bekerja di lembaga pertahanan Raytheon yang telah mempunyai sekitar 120 hak paten atas penemuan-penemuannya. Kala itu, sekitar tahun 1945, Spencer sedang meneliti bagaimana meningkatkan kemampuan radar yang ada di lembaga pertahanan itu. Saat itu, ketika ia berjalan melewati sebuah radiator yang sedang bekerja, coklat dicelananya meleleh.</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Mendapati peristiwa itu, otak Spencer yang memang dikenal encer segera berputar bagaimana memanfaatkan fenomena itu. Maka, ia pun kemudian melakukan sejumlah eksperimen. Dan akhirnya, inovasi karena ketidaksengajaan itu, lahirlah microwave yang pertama kali di dunia.</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Tahukah Anda berapa beratnya ??? sekitar 400 kilogram !! Alat ini kemudian dimanfaatkan untuk keperluan pesawat, dan kapal untuk mempercepat menghangatkan makanan. Tentu, setelah sekian lama, dengan berbagai eksperimen, bentuk dan besar microwave terus mengalami perubahan hingga bisa digunakan di rumah tangga seperti sekarang.(<a href="http://www.rileks.com/community/artikelmu/blogger/28669-microwave.html">android/facebook</a>)</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Sobat... Kadang kita akan mengalami sesuatu yang tidak sengaja malah akan menjadi hal yang luar biasa jika kita tekuni. So, cobalah hal-hal yang baru setiap hari. Siapa tahu yang kamu kerjakan adalah sesuatu yang akan menjadi inovasi dimasa depan. Tetaplah semangat dan jangan menyerah.</span></div></span></span></span>Beni NLChttp://www.blogger.com/profile/13080017257985967015noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-8553081503848283831.post-19028981561458174362009-11-11T12:32:00.005+07:002009-11-11T12:52:59.311+07:00Manfaat Memberi<div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style=" border-collapse: collapse; color: rgb(102, 102, 102); line-height: 18px; font-family:verdana;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;">Seorang pengusaha sukses jatuh di kamar mandi dan akhirnya stroke. Sudah 7 malam dirawat di RS di ruang ICU. Di saat orang-orang terlelap dalam mimpi malam, dalam dunia roh seorang malaikat menghampiri si pengusaha yang terbaring tak berdaya.</span></span></div><span class="Apple-style-span" style="border-collapse: collapse; color: rgb(102, 102, 102); line-height: 18px; "><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/_ZT8I6Nqe1oU/SXWn0TFUrRI/AAAAAAAAAHM/Dxn7vtJCMXg/s400/give+memberi.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 213px;" src="http://1.bp.blogspot.com/_5pxFPqVFKSE/SvpPmpyaOnI/AAAAAAAAANU/GtJQoXv0Rfg/s400/give+memberi.jpg" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5402718228455242354" /></a><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;"><br /></span></span></div><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;">Malaikat memulai pembicaraan, "Kalau dalam waktu 24 jam ada 50 orang berdoa buat kesembuhanmu, maka kau akan hidup. Dan sebaliknya jika dalam 24 jam jumlah yang aku tetapkan belum terpenuhi, itu artinya kau akan meninggal dunia!</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;">"Kalau hanya mencari 50 orang, itu mah gampang .. . " kata si pengusaha ini dengan yakinnya.</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;">Setelah itu Malaikat pun pergi dan berjanji akan datang 1 jam sebelum batas waktu yang sudah disepakati.</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;">Tepat pukul 23:00, Malaikat kembali mengunjunginya; dengan antusiasnya si pengusaha bertanya, "Apakah besok pagi aku sudah pulih? Pastilah banyak yang berdoa buat aku, jumlah karyawan yang aku punya lebih dari 2000 orang, jadi kalau hanya mencari 50 orang yang berdoa pasti bukan persoalan yang sulit".</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;">Dengan lembut si Malaikat berkata, "Anakku, aku sudah berkeliling mencari suara hati yang berdoa buatmu tapi sampai saat ini baru 3 orang yang berdoa buatmu, sementara waktumu tinggal 60 menit lagi. Rasanya mustahil kalau dalam waktu dekat ini ada 50 orang yang berdoa buat kesembuhanmu".</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;">Tanpa menunggu reaksi dari si pengusaha, si malaikat menunjukkan layar besar berupa TV siapa 3 orang yang berdoa buat kesembuhannya. Di layar itu terlihat wajah duka dari sang istri, di sebelahnya ada 2 orang anak kecil, putra putrinya yang berdoa dengan khusuk dan tampak ada tetesan air mata di pipi mereka".</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;">Kata Malaikat, "Aku akan memberitahukanmu,kenapa Tuhan rindu memberikanmu kesempatan kedua? Itu karena doa istrimu yang tidak putus-putus berharap akan kesembuhanmu"</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;">Kembali terlihat dimana si istri sedang berdoa jam 2:00 subuh, " Tuhan, aku tahu kalau selama hidupnya suamiku bukanlah suami atau ayah yang baik! Aku tahu dia sudah mengkhianati pernikahan kami, aku tahu dia tidak jujur dalam bisnisnya, dan kalaupun dia memberikan sumbangan, itu hanya untuk popularitas saja untuk menutupi perbuatannya yang tidak benar dihadapanMu. Tapi Tuhan, tolong pandang anak-anak yang telah Engkau titipkan pada kami, mereka masih membutuhkan</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;">seorang ayah. Hamba tidak mampu membesarkan mereka seorang diri."</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;">Dan setelah itu istrinya berhenti berkata-kata tapi air matanya semakin deras mengalir di pipinya yang kelihatan tirus karena kurang istirahat".</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;">Melihat peristiwa itu, tanpa terasa, air mata mengalir di pipi pengusaha ini. Timbul penyesalan bahwa selama ini bahwa dia bukanlah suami yang baik. Dan ayah yang menjadi contoh bagi anak-anaknya. Malam ini dia baru menyadari betapa besar cinta istri dan anak-anak padanya.</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;">Waktu terus bergulir, waktu yang dia miliki hanya 10 menit lagi, melihat waktu yang makin sempit semakin menangislah si pengusaha ini,penyesalan yang luar biasa. Tapi waktunya sudah terlambat ! Tidak mungkin dalam waktu 10 menit ada yang berdoa 47 orang !</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;">Dengan setengah bergumam dia bertanya,"Apakah diantara karyawanku, kerabatku, teman bisnisku, teman organisasiku tidak ada yang berdoa buatku?"</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;">Jawab si Malaikat, " Ada beberapa yang berdoa buatmu.Tapi mereka tidak Tulus. Bahkan ada yang mensyukuri penyakit yang kau derita saat ini. Itu semua karena selama ini kamu arogan, egois dan bukanlah atasan yang baik. Bahkan kau tega memecat karyawan yang tidak bersalah".</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;">Si pengusaha tertunduk lemah, dan pasrah kalau malam ini adalah malam yang terakhir buat dia. Tapi dia minta waktu sesaat untuk melihat anak dan si istri yang setia menjaganya sepanjang malam. Air matanya tambah deras, ketika melihat anaknya yang sulung tertidur di kursi rumah sakit dan si istri yang kelihatan lelah juga tertidur di kursi sambil memangku si bungsu.</span></div><div style="text-align: justify;"><a href="http://api.ning.com/files/2R8JQXTOEkPWO8c12lEitMWTpzcjM*m0OKOV8efQPjV7xwz67tpkCJbRQMFdZbewN6nGs-bk0CKmSBjr-Slb3dBxt4k7jHl9/pray2.jpg"><img style="float:right; margin:0 0 10px 10px;cursor:pointer; cursor:hand;width: 263px; height: 320px;" src="http://1.bp.blogspot.com/_5pxFPqVFKSE/SvpPzkPeZ-I/AAAAAAAAANc/MVaa_6yFJQ0/s320/pray2.jpg" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5402718450304837602" /></a><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;">Ketika waktu menunjukkan pukul 24:00, tiba-tiba si Malaikat berkata,"AnakkuTuhan melihat air matamu dan penyesalanmu! Kau tidak jadi meninggal, karena ada 47 orang yang berdoa buatmu tepat jam 24:00".</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;">Dengan terheran-heran dan tidak percaya, si pengusaha bertanya siapakah yang 47 orang itu. Sambil tersenyum si Malaikat menunjukkan suatu tempat yang pernah dia kunjungi bulan lalu.</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;">Bukankah itu Panti Asuhan ? kata si pengusaha pelan. "Benar anakku, kau pernah memberi bantuan bagi mereka beberapa bulan yang lalu, walau aku tahu tujuanmu saat itu hanya untuk mencari popularitas saja dan untuk menarik perhatian pemerintah dan investor luar negeri. "</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;">"Tadi pagi, salah seorang anak panti asuhan tersebut membaca di koran kalau seorang pengusaha terkena stroke dan sudah 7 hari di ICU. Setelah melihat gambar di koran dan yakin kalau pria yang sedang koma adalah kamu, pria yang pernah menolong mereka dan akhirnya anak-anak panti asuhan sepakat berdoa buat kesembuhanmu. "</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;">Doa sangat besar kuasanya. Tak jarang kita malas. Tidak punya waktu. Tidak terbeban untuk berdoa bagi orang lain.</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;">Ketika kita mengingat seorang sahabat lama/keluarga, kita pikir itu hanya kebetulan saja padahal seharusnya kita berdoa bagi dia. Mungkin saja pada saat kita mengingatnya dia dalam keadaan butuh dukungan doa dari orang-orang yang mengasihi dia.</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;">Disaat kita berdoa bagi orang lain, kita akan mendapatkan kekuatan baru dan kita bisa melihat kemuliaan Tuhan dari peristiwa yang terjadi.</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;">Hindarilah perbuatan menyakiti orang lain...</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;">Sebaliknya perbanyaklah berdoa buat orang lain.</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;">Karena pahlawan sejati, bukan dilihat dari kekuatan phisiknya,tapi dari kekuatan hatinya. Katakan ini dengan pelan, "Ya TUHAN saya mencintai-MU dan membutuhkan-MU, datang dan terangilah hati kami sekarang".(<a href="http://www.rileks.com/community/artikelmu/blogger/26279-sebuah-renungan-manfaat-memberi.html">rilex.com</a>)</span></div></span></span><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="border-collapse: collapse; color: rgb(102, 102, 102); line-height: 18px; "><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;"><br /></span></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="border-collapse: collapse; color: rgb(102, 102, 102); line-height: 18px; "><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;">Sobat... memberi bukan hanya bisa lakukan dengan materi. Tetapi memberi juga dapat kita wujudkan dengan memberi dukungan doa untuk teman-teman kita. Ayo belajar memberi dengan mendoakan, dengan memberi semangat, dengan memberi waktu itu juga pemberian. Jangan pernah berhenti untuk memberi selama masih ada kesempata. Tetaplah semangat dan jangan menyerah.</span></span></span></div>Beni NLChttp://www.blogger.com/profile/13080017257985967015noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8553081503848283831.post-87182280809318712872009-11-05T15:47:00.006+07:002009-11-05T18:45:03.917+07:00Do the best for your self<div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;">Dalam pekerjaan, seringkali kita mendengar perkataan " Lakukan yang terbaik biar Boss senang "Atau "lakukan yang terbaik biar Boss jangan ngomel-ngomel". Ada banyak hal yang menuntut kita untuk melakukan yang terbaik alias "DO THE BEST" dan ada banyak alasan juga yang membuat kita mau tidak mau harus melakukan yang terbaik.</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><br /></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;">Kadang kita berpikir bahwa melakukan yang terbaik itu kita lakukan untuk Boss, atasan atau untuk orang lainnya. Hal itu yang membuat kita berpikir bahwa melakukan yang terbaik itu menjadi beban dalam kita melakukan pekerjaan.Padahal kalau kita tahu sebenarnya ketika kita melakukan segala sesuatu dengan kemampuan yang terbaik kita punya, itu merupakan cara yang luar biasa auntuk mengasah kita melakukan pekerjaan yang lebih besar. </span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><br /></span></span></div><div style="text-align: justify;"><b><span class="Apple-style-span" style="color:#FF0000;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;">Melakukan yang terbaik dapat membangkitkan potensi kita yang lebih besar lagi.</span></span></span></b></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;">Ketika kita belajar melakukan pekerjaan dengan yang terbaik, maka secara tidak sadar kita seperti sedang memompa balon kekuatan kita. Sehingga kapasitas kita akan semakin besar dan dengan demikian akan memperkuat potensi kita. Bahkan akan muncul potensi-potensi yang baru dalam hidup kita.</span></span></div><div style="text-align: justify;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://www.gomitra.com/data/images/article/article20090505120140_196_0.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 316px; height: 320px;" src="http://4.bp.blogspot.com/_5pxFPqVFKSE/SvK4G8zY99I/AAAAAAAAANM/vwGsrKb4Gl4/s320/article20090505120140_196_0.jpg" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5400581332711045074" /></a><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><br /></span></span></div><div style="text-align: justify;"><b><span class="Apple-style-span" style="color:#FF0000;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><br /></span></span></span></b></div><div style="text-align: justify;"><b><span class="Apple-style-span" style="color:#FF0000;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><br /></span></span></span></b></div><div style="text-align: justify;"><b><span class="Apple-style-span" style="color:#FF0000;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><br /></span></span></span></b></div><div style="text-align: justify;"><b><span class="Apple-style-span" style="color:#FF0000;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><br /></span></span></span></b></div><div style="text-align: justify;"><b><span class="Apple-style-span" style="color:#FF0000;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><br /></span></span></span></b></div><div style="text-align: justify;"><b><span class="Apple-style-span" style="color:#FF0000;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><br /></span></span></span></b></div><div style="text-align: justify;"><b><span class="Apple-style-span" style="color:#FF0000;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><br /></span></span></span></b></div><div style="text-align: justify;"><b><span class="Apple-style-span" style="color:#FF0000;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><br /></span></span></span></b></div><div style="text-align: justify;"><b><span class="Apple-style-span" style="color:#FF0000;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><br /></span></span></span></b></div><div style="text-align: justify;"><b><span class="Apple-style-span" style="color:#FF0000;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><br /></span></span></span></b></div><div style="text-align: justify;"><b><span class="Apple-style-span" style="color:#FF0000;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><br /></span></span></span></b></div><div style="text-align: justify;"><b><span class="Apple-style-span" style="color:#FF0000;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><br /></span></span></span></b></div><div style="text-align: justify;"><b><span class="Apple-style-span" style="color:#FF0000;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><br /></span></span></span></b></div><div style="text-align: justify;"><b><span class="Apple-style-span" style="color:#FF0000;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><br /></span></span></span></b></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;color:#FF0000;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;"><b><br /></b></span></span></div><div style="text-align: justify;"><b><span class="Apple-style-span" style="color:#FF0000;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><br /></span></span></span></b></div><div style="text-align: justify;"><b><span class="Apple-style-span" style="color:#FF0000;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;">Melakukan yang terbaik dapat membangkitkan kreativitas.</span></span></span></b></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;">Ketika ada niat untuk melakukan yang terbaik, pastinya pikiran kita akan terpacu untuk menciptakan kreativitas-kreativitas baru. Oleh sebab itu jika mau menjadi pribadi yang kreatif bangun hidupmu dengan melakukan yang terbaik.</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><br /></span></span></div><div style="text-align: justify;"><b><span class="Apple-style-span" style="color:#FF0000;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;">Melakukan yang terbaik dapat membangkitkan kekuatan tersembunyi.</span></span></span></b></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;">Coba ingat-ingat masa pacaran. Ketika sang pacar sedang jatuh terpeleset ditaman. Lalu pria akan yang tadinya tidak kuat mengangkat beras 30kg tiba-tiba bisa mengangkat yang pacar yang beratnya 48kg. Ini bukan lelucon, tapi ini adalah nyata. Karena ketika seseorang mau melakukan yang terbaik pastinya akan membangkitkan kekuatan tersembunyi dalam hidupnya.</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><br /></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;">Sobat... Kalau selama ini kita masih oga-ogahan dalam pekerjaan kita. Coba renungkan hal ini :"</span></span><b><span class="Apple-style-span" style="color:#3333FF;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;">S</span></span></span></b><b><span class="Apple-style-span" style="color:#3333FF;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;">iapa yang paling dirugikan ketika kita tidak melakukan yang terbaik?</span></span></span></b><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;">". Yang paling dirugikan bukanlah Boss, atasan ataupun orang lainnya. Tapi yang paling dirugikan adalah dirimu sendiri. Karena ketika kamu tidak melakukan yang terbaik, maka kamu juga tidak akan bisa menjadi yang terbaik untuk dirimu sendiri. Sobat, ayo semangat!!! Lakukan yang terbaik untuk dirimu sendiri dan jangan menyerah</span></span></div><div style="text-align: justify;"><b><span class="Apple-style-span" style="color:#FF0000;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;">Do the best for your self.</span></span></span></b></div>Beni NLChttp://www.blogger.com/profile/13080017257985967015noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8553081503848283831.post-45743072307354658882009-11-02T13:41:00.006+07:002009-11-02T13:59:37.463+07:00Saat Anda Jatuh<a href="http://i33.tinypic.com/jp97hg.jpg"><img style="text-align: justify;float: left; margin-top: 0px; margin-right: 10px; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; cursor: pointer; width: 270px; height: 400px; " src="http://2.bp.blogspot.com/_5pxFPqVFKSE/Su6BglUzYJI/AAAAAAAAANE/tAwvC_SSzcw/s400/jp97hg.jpg" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5399395400038965394" /></a><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style=" ;font-family:verdana;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;">Pada olimpiade musim panas tahun 1982 di Barcelona, Spanyol, terjadi sebuah peristiwa yang menarik perhatian dunia. Ketika Derek Redman melangkah menuju arena, dia membayangkan kemenangan yang akan diraihnya. Inilah saat yang telah dinantikannya, seumur hidupnya. Dalam hatinya, ia tahu, bahwa inilah perlombaan yang telah Tuhan tetapkan baginya, sejak semula ia diciptakan.</span></span></div><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;"><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;">Pada menit terakhir sebelum perlombaan itu dimulai, ia memandang ke arah deretan kursi penonton, mencari-cari wajah ayahnya. Memang ia ingin meraih kemenangan dalam lomba itu untuk dirinya. Tetapi, lebih dari itu ia ingin memenangkan lomba itu demi ayahnya. Ayahnya, yang telah memberikan dan mengorbankan begitu banyak banyak hal, agar ia dapat masuk menjadi peserta olimpiade itu.</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;">Sekarang ia memiliki kesempatan untuk melakukan sesuatu sebagai tanda balas budi kepada ayahnya. Inilah saatnya untuk membuat ayahnya bangga padanya. Lalu tembakan ke udara tanda mulai berbunyi. Derek berlari, mengerahkan seluruh kekuatannya. Segalanya tampak baik sampai akhirnya Derek memasuki putaran terakhir. Tiba-tiba terjatuh di tengah lintasan larinya. Ia mengalami kram pada kakinya. Rasa nyeri yang hebat mencengkeramnya. Dia berusaha untuk berdiri; berusaha untuk melompat; namun rasa nyeri itu terlalu menyakitkan baginya. Detik demi detik berlalu, bagai berjam-jam baginya, saat dia rebah menggeliat kesakitan. Dia tidak percaya, beginilah akhir dari perjalanannya selama ini.</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;">Mungkin dia khawatir tentang apa yang dipikirkan ayahnya saat itu, apakah ayahnya merasa malu? Apakah ayahnya akan berpaling darinya dan meninggalkannya? Mungkinkah ayahnya berpikir: Oh, bagus sekali. Jadi selama ini waktu terbuang percuma hanya untuk seorang yang bahkan tidak dapat menyelesaikan pertandingan sama sekali? Ternyata sama sekali bukan itu yang sedang dipikirkan oleh ayahnya. Jauh diatas sana, di antara kursi-kursi penonton, ayahnya melompat berdiri. Segera ia menyelusup di antara kerumunan penonton. Saat itu ada ribuan penonton yang sedang berdiri, melihat anaknya, dan terkejut melihat anaknya sedang menderita di dalam arena. Akhirnya sang ayah berhasil mencapai garis batas lintasan lari itu.</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:Georgia, serif;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;">Seorang penjaga keamanan menghentikannya, dan berkata, "Tidak seorangpun diijinkan masuk ke dalam arena." Ayah Derek menjawabnya dengan kata-kata sederhana, "Itu anak saya." Maka penjaga itu tidak menghalanginya lagi. Dia melewati para penjaga itu dan masuk ke dalam lintasan lari. Dan sementara ribuan orang bersorak riuh rendah padanya, dia memapah anaknya menuju ke garis finish.(</span></span><a href="http://www.suaramanado.com/view_cerita.php?cerita=38"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;">suaramanado.com</span></span></a><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;">)</span></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:Georgia, serif;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;"><br /></span></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:Georgia, serif;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;">Sobat... Saat kita jatuh,ingatlah sebenarnya Tuhan tidak pernahijinkan kita sendirian. Dia selalusediakan orang untuk membantu kita, asalkan kita mau mebuka mata dan memberi kesempatan untuk orang lain menolong kita, karena <b><span class="Apple-style-span" style="color:#FF0000;">kesalahan yang terbesar manusia ketika dia jatuh dan tidak mau memberi kesempatan orang lain untuk menolongnya</span></b>. Tetaplah semangat dan jangan menyerah.</span></span></span></div></span></span>Beni NLChttp://www.blogger.com/profile/13080017257985967015noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8553081503848283831.post-32074480842258016572009-10-24T10:32:00.006+07:002009-10-24T11:04:51.620+07:00Ingat Nama ya....<span class="Apple-style-span" style=" color: rgb(51, 51, 51); line-height: 18px; font-family:Arial;font-size:13px;"><h5 size="12px" style="font-weight: normal; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; line-height: 19px; "><div align="left"><div style="text-align: justify;"><strong><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">APALAH </span></strong><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">arti sebuah nama, begitu kata Shakespeare. Namun, di dunia kerja dan bisnis, nama bisa menunjukkan kredibilitas seseorang, dan mengingat nama adalah bagian dari penghargaan tersebut.</span></div><a href="http://2.bp.blogspot.com/_4WO5KTfNUIQ/SfUKzw1zrHI/AAAAAAAACWI/FIAF8bJ_wMk/s400/berkenalan.jpg"><img src="http://2.bp.blogspot.com/_5pxFPqVFKSE/SuJ4mtO30FI/AAAAAAAAAMs/nFez2OaUDwc/s400/berkenalan.jpg" style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 298px; height: 225px;" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5396007909915611218" /></a><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Anda pasti pernah mengalami hal ini. Anda datang ke suatu acara dan bertemu dengan orang baru. Orang tersebut tersenyum dan Anda membalas senyumannya. Perkenalan pun terjadi. Anda menyebut nama Anda dan dia pun memperkenalkan namanya. Jabat tangan terjadi. Anda pun terlibat pembicaraan dengannya. Sampai pada suatu titik, Anda sadar bahwa Anda telah lupa nama orang yang telah Anda ajak bicara. Anda pun mungkin bisa menyangka bahwa orang yang Anda ajak bicara lupa dengan nama Anda.</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Mengingat nama memang satu hal kecil yang sering kali merepotkan. Ada orang yang diberi berkah mudah sekali mengingat nama. Tapi bagi kebanyakan orang, mengingat nama sama sulitnya dengan mengerjakan pekerjaan berat. Begitu Anda mendengar nama seseorang disebut untuk pertama kalinya, Anda bisa menangkapnya dengan jelas, tapi satu menit kemudian nama itu bisa hilang tanpa bekas dari ingatan kita.</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">"Dalam sebuah </span><em><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">networking</span></em><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">, nama adalah hal penting. Bagaimana mungkin Anda bisa menjalin kerja sama yang baik dengannya jika Anda bahkan tak tahu nama calon rekan bisnis atau klien Anda," ujar Anne Barber dan Lynne Waymon, co-author buku "Make Your Contacts Count", seperti dikutip dari </span><em><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">careerbuilder.com.</span></em></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Sebenarnya banyak cara untuk bisa mengingat nama seseorang yang baru saja Anda kenal. Berikut adalah beberapa contoh yang bisa dipraktikkan.</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><br /></span></div><strong><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal; "><strong><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Ulangi namanya</span></strong></span></div><a href="http://alformer259.files.wordpress.com/2009/05/whats-my-name.jpg"><img src="http://1.bp.blogspot.com/_5pxFPqVFKSE/SuJ7ODTgUdI/AAAAAAAAAM0/TNqOTebOwI8/s320/whats-my-name.jpg" style="float:right; margin:0 0 10px 10px;cursor:pointer; cursor:hand;width: 222px; height: 320px;" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5396010784878776786" /></a></strong><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Saat Anda memperkenalkan namanya, Anda bisa mengulanginya langsung dengan berkata, "Halo Maria, saya Anna." Atau jika Anda terbiasa mengingat nama belakang seseorang, maka Anda bisa menanyakan nama belakangnya saat berkenalan. Dengan menyebut namanya saat berkenalan, hal ini bisa membantu Anda untuk menancapkan namanya di pikiran Anda.</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><br /></span></div><strong><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal; "><strong><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Bertanya atau mengomentari namanya</span></strong><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"> </span></span></div></strong><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Saat dia menyebut namanya dan nama tersebut menimbulkan pertanyaan atau mengingatkan Anda akan sesuatu atau seseorang, maka katakan saja. Misalnya," Julia ya? Saya juga punya teman dekat yang namanya Julia lho." Tapi yang harus Anda ingat, jika Anda ingin mengajukan pertanyaan atau komentar tentang namanya, pastikan bahwa komentar tersebut tidak bernada negatif atau tidak akan membuatnya malu atau marah.</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><br /></span></div><strong><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal; "><strong><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Minta dia untuk mengeja namanya</span></strong><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"> </span></span></div></strong><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Jika anda merasa kesulitan untuk menyebut namanya, coba minta dia mengeja namanya. Misalnya," Halo Debbie, eh, bagaimana mengeja nama kamu? Dengan "ie" atau "y"?"</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><br /></span></div><strong><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal; "><strong><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Asosiasikan namanya dengan sesuatu yang ada di pikiran Anda</span></strong><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"> </span></span></div></strong><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Jika Anda bertemu dengan seseorang yang bernama Arthur, maka Anda bisa mengasosiasikannya dengan King Arthur, Raja Inggris, atau Anda bisa mengingatnya sama dengan nama suami dari teman Anda, Julia. "Beberapa orang merasa teknik ini berhasil. Sebagian lagi merasa cara ini malah membingungkan. Jadi, sebelum Anda menggunakan cara ini, pastikan bahwa ini benar-benar bisa membantu Anda bukan malah membingungkan," kata Waymon.</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><br /></span></div><strong><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal; "><strong><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Bertanya bagaimana dia bisa mendapat nama itu</span></strong><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"> </span></span></div></strong><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Beberapa orang memiliki nama yang unik dan tak biasa. Untuk membantu anda mengingatnya, cobalah bertanya asal-usul dari nama tersebut.</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><br /></span></div><strong><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal; "><strong><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Bercerita tentang nama tersebut</span></strong><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"> </span></span></div></strong><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Jika anda datang ke suatu acara dan anda bertemu dengan orang yang mengorganisir acara tersebut, Anda bisa berkomentar, "Oh, ini Peter yang membuat acara ini? Senang akhirnya bisa berkenalan dengan Anda." Selain cara ini bisa membantu Anda mengingat namanya, perkataan bernada pujian ini bisa jadi membuatnya merasa dihargai dan membuatnya akan terus mengingat Anda.</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><br /></span></div><strong><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal; "><strong><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Tetap semangat</span></strong><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"> </span></span></div></strong><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;"><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Saat berkenalan, tunjukkan dengan bahasa tubuh bahwa Anda tertarik dan bersemangat berkenalan dengannya dan berusaha menghafal namanya. Menurut Barber dan Waymon, cara ini disebut juga dengan cara memuji atau berusaha menghargai orang tersebut. </span><span class="Apple-style-span" style="font-weight: bold; "><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">(Koran SI/Koran SI/tty)</span></span></div><div style="text-align: justify;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><br /></span></b></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Sobat... jujur untuk mengingat nama saya sendiri agak susah. oleh sebab itu saya masukkan artikel ini untuk memotivasi saya dan sobat yang membaca untuk belajar mengingat nama teman-teman kita. Tetap jalani hidup dengan sukacita. Tetaplah semangat dan jangan menyerah.</span></div></span></div></h5></span>Beni NLChttp://www.blogger.com/profile/13080017257985967015noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-8553081503848283831.post-9903958483098689082009-10-22T20:30:00.000+07:002009-10-22T20:30:18.406+07:00Mengerjakan sesuatu untuk orang lain<div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: verdana; font-size: small; ">Kesibukan seringkali membuat kita lupa bahwa kita hidup tidak sendirian. Karna terlalu padatnya pekerjaan, kita menjadi makhluk individualis yang hidup tanpa mempedulikan orang lain. Padahal kalau kita sadar bahwa dalam hidup ini, kita tidak sendirian. Ada keluarga, ada sahabat dan ada juga teman-teman kerja. Mereka semua ada bukan hanya menjadi tokoh figuran seperti dalam sinetron. Namun mereka semua ada mempunyai peran dalam memproses hidup kita untuk kita menjadi lebih baik, lebih dewasa dan lebih bijaksana.</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><br /></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Ada waktunya, kita sibuk untuk menyelesaikan pekerjaan kita, namun ada waktunya juga kita harus mengerjakan sesuatu untuk orang lain, baik itu untuk keluarga, sahabat maupun untuk teman-teman kerja kita bahkan untuk orang lain yang tidak kita kenal sekalipun. Jika kita sudah menjadi orang yang egois, tentunya semua waktunya akan ia gunakan untuk menyenangkan dirinya sendiri saja. Namun kalau kita sadar bahwa kita hidup bukan hanya untuk menyenangklan hidup kita sendiri saja, tentunya kita akan mau mengerjakan sesuatu untuk orang lain. Jika kita buka mata sedikit lebih lebar, dunia ini sangat membutuhkanmu, dunia ini membutuhkan pertolonganmu, dnia ini membutuhkan keahlianmu untuk menjadi lebih baik. </span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><br /></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Mengerjakan sesuatu untuk orang lain itu akan terlihat sulit jika hidup kita hanya berfokus untuk menyenagkan diri sendiri. Namun jika kita mau mempunyai belas kasihan untuk orang lain pastinya akan dengan mudah mengerjakana sesuatu untuk orang lain. Dan pastinya akan ada kepuasan tersendiri ketika kita berhasil melakukan sesuatu untuk orang lain itu.</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><br /></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Tanggal 6-7 Okt 2009 lalu team dari New Life Community mengadakan kegiatan misi ke Salatiga. Misi yang dilakukan adalah pengobatan gratis. </span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><img src="http://4.bp.blogspot.com/_5pxFPqVFKSE/SuBYcTmw_bI/AAAAAAAAAMU/SLYPRDJLc3E/s200/IMG_3923.JPG" style="cursor:pointer; cursor:hand;width: 200px; height: 150px;" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5395409596912303538" /></span></span><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><img src="http://2.bp.blogspot.com/_5pxFPqVFKSE/SuBbjQFywGI/AAAAAAAAAMc/9RDCSG-iT9M/s200/IMG_3919.JPG" style="cursor:pointer; cursor:hand;width: 200px; height: 150px;" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5395413014762668130" /></span></span><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><img src="http://3.bp.blogspot.com/_5pxFPqVFKSE/SuBdhNaYXyI/AAAAAAAAAMk/BQzvafwQk9I/s200/IMG_3861.JPG" style="cursor:pointer; cursor:hand;width: 200px; height: 150px;" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5395415178707230498" /></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Hal ini dilakukan untuk mewujudkan kepedulian untuk orang-orang yang disana. Kita sama -sama belajar untuk mau melakukan sesuatu untuk orang lain.</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><br /></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Sobat... jangan sibuk dengan urusan kita saja. KAda waktunya kita harus sadar bahwa kita tidak hidup sendirian. Ada orang lain yang membutuhkanmu. Dan jika waktu itu datang, lakukan sesuatu untuk orang lain dengan segenap hatimu. Tetap semangat dan jangan menyerah.</span></span></div>Beni NLChttp://www.blogger.com/profile/13080017257985967015noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8553081503848283831.post-11673329271377961772009-10-21T08:55:00.005+07:002009-10-21T09:48:45.948+07:00Ayo Berubah<div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><span class="Apple-style-span" style=" white-space: pre-wrap;font-size:small;"><span class="Apple-style-span" style=" white-space: normal; color: rgb(51, 51, 51); font-family:Arial, Helvetica, sans-serif;font-size:11px;"><p class="style12" style="font-size:12px;"><span class="Apple-style-span" style="color: rgb(0, 0, 0); white-space: pre; font-family:Arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">MENGAPA SAYA ALERGI TERHADAP PERUBAHAN ?</span></span></p><p class="style12" style="font-size:12px;"><span class="Apple-style-span" style="color: rgb(0, 0, 0); white-space: pre; font-family:Arial;"><span class="Apple-style-span" style=" white-space: normal; color: rgb(51, 51, 51); font-family:Arial, Helvetica, sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Masih ingat mode celana cutbray tahun 70-an ? Potongan bagian atas sempit dan ngepas, tapi sebelah bawah bentuknya lebar seperti payung terbuka setengah. Menjuntai melewati telapak kaki, lengkap dengan sepatu berhak tinggi besar. Jika orang berjalan, celana panjangnya ikut menyapu-nyapu lantai. Kemeja sempit, lengan digulung setengah.</span></span></span></p><p class="style12"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Setelah celana cutbray menghilang, kemudian muncul gaya celana panjang super ketat membungkus tungkai. Orang-orang tidak pusing apakah tungkainya kurus atau lebar dan besar, semua tetap asyik memakai celana stritch yang praktis. Namun sekarang nampaknya orang kembali suka dan sering memakai celana dengan gaya cutbray itu.</span></p><p class="style12"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Begitulah mode terus berubah, mode menjadi cermin perubahan. Ada keleluasaan dalam berekspresi dan mewujudkan gaya. Meskipun gaya seni kemudian menimbulkan berbagai tanggapan dan argumen. Yang jelas, gaya membentuk citra mode untuk menandai zaman. Sehingga orang yang memakai baju model tahun 80-an, bisa membuat orang yang melihatnya segera berkomentar, ” sst..., tuuh..orang kuno amat ! ”.<br />Jika kita berhenti sejenak dan melihat keadaan di sekeliling. Ternyata semua hal berubah, semua masalah makin berkembang. Zaman berubah, pemikiran berubah, sistem berubah, teknologi berubah, hiburan berubah, gaya berubah. Selama bumi masih berputar, maka perubahan tetap terjadi. Yang tidak berubah adalah perubahan itu sendiri.</span></p><p class="style12"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Lalu mengapa kita merasa alergi terhadap perubahan ?</span></p><a href="http://jokosusilo.com/wp-content/uploads/2008/01/change.jpg"><img src="http://3.bp.blogspot.com/_5pxFPqVFKSE/St52EsI0-6I/AAAAAAAAAMM/YMWvL7XgHFk/s400/change.jpg" style="float:right; margin:0 0 10px 10px;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 300px;" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5394879226576173986" /></a><p class="style12"><strong><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">PENYEBAB : </span></strong><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><br /></span><strong><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">1. Merasa aman dan nyaman dengan hal-hal rutin.</span></strong><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><br />Kita pasti setuju kalau sepatu lama itu enak dipakai. Meski modelnya bagus, tapi sepatu baru biasanya ’menggigit’. Kaki bisa lecet dibuatnya. Jadi jika disuruh memilih, kita tentu suka dengan sepatu yang lama. Kulit sepatunya sudah lembut dan kaki kita pun sudah terbiasa dengan sepatu itu. Apalagi jika harus berjalan jauh dengan jalanan berbatu-batu yang sulit. Rasanya bisa membuat kita benar-benar minta ampun.</span></p><p class="style12"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Sepatu lama itu bisa merupakan simbol dari kebiasaan kita, konsep pemikiran dan paradigma kita, bahkan pekerjaan atau lingkungan kita. Tapi seperti sepatu lama yang suatu ketika rusak dan perlu diganti yang baru, demikan dengan keadaan kita. Jika tetap merasa aman dan nyaman dengan rutinitas, suatu ketika kita akan kadaluwarsa.</span></p><p class="style12"><strong><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">2. Takut mendapat tantangan baru.</span></strong><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><br />Nasruddin Hoja kehilangan sekeping uang koin. Dengan kebingungan ia nampak mencari-cari kesana kemari. Ia memeriksa setiap jengkal tanah di halaman rumahnya. Akhirnya tiga jam berlalu dan ia belum juga menemukan koin tersebut.</span></p><p class="style12"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Seorang tetangganya merasa prihatin dan bertanya pada Nasruddin apa yang sedang dicarinya. ” Aku mencari uang koinku yang hilang,” jawab Nasruddin. Sang tetangga kembali bertanya pada Nasruddin, ” Dimana uangmu jatuh ? ”. Sambil terus mengais-ngais tanah dihalaman, Nasruddin berkata, ” Tadi koinku jatuh di dalam rumah, tapi karena di dalam gelap maka kucari di tempat yang terang.”</span></p><p class="style12"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Orang yang alergi perubahan sebenarnya adalah orang yang tidak percaya diri. Mentalnya tidak siap dengan tantangan yang harus dihadapi. Sehingga ia menipu diri sendiri dengan menganggap situasilah yang seharusnya mengikuti keinginannya.<br /><br /></span><strong><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">3. Tidak siap menyesuaikan diri.</span></strong><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><br />Jeremy Q.Lyons adalah direktur perusahaan pembuat mesin ketik West Coast. Pada awalnya West Coast dikenal sebagai perusahaan yang menguasai sebagian besar pasar nasional di Amerika. Namun dengan pengoperasian komputer dimana-mana, penjualan mesin ketik perlahan-lahan menurun.</span></p><p class="style12"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Lyons yang dikenal tidak mudah menerima perubahan, bersikeras untuk terus memproduksi mesin ketik, penjualan merosot jauh hingga perusahaan tersebut akhirnya bangkrut. Jika tidak siap mengantisipasi perubahan dan mengadakan usaha pengembangan yang dibutuhkan, maka kita akan mudah tereliminasi.</span></p><p class="style12"><strong><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">SOLUSI :</span></strong><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><br /></span><strong><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">1. Menyadari kehidupan adalah perubahan.</span></strong><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><br />Kisah puteri Salju sangat terkenal. Ibu tirinya seorang ratu yang jahat dan tidak ingin kecantikannya tersaingi. Tiap hari ratu bertanya pada cermin ajaib siapakah wanita tercantik di negerinya. Cermin ajaib selalu menjawab,“ Tentu saja sang ratu.”</span></p><p class="style12"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Waktu terus berlalu, puteri Salju bertumbuh menjadi puteri yang sangat cantik. Hingga suatu ketika, cermin ajaib menjawab, “ Sang ratu adalah wanita yang cantik, tapi puteri Salju jauh lebih cantik.” Ratu menjadi iri lalu ingin membunuh puteri salju. Akhir cerita bisa di tebak. Puteri Salju luput dari bahaya dan hidup bahagia dengan pangeran yang mencintainya. Sedangkan ratu yang jahat mendapat hukuman.</span></p><p class="style12"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Berbagai kesibukan dan rutinitas sehari-hari sering membuat kita tidak menyadari keadaan di sekitar kita yang terus berubah. Sekali-sekali kita perlu melakukan evaluasi dan retrear atau tinjauan ulang, agar menyadari perubahan-perubahan yang terjadi.</span></p><p class="style12"><strong><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">2. Mengenali peluang dalam perubahan.</span></strong><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><br />Seorang mantan eksekutif Group Bakrie memiliki pengalaman menarik dalam mengenali peluang. Setelah melewatkan 25 tahun berkarier di kelompok usaha Bakrie, ia memutuskan mengundurkan diri dan berwirausaha. Dalam situasi krisis ekonomi, ia kemudian sukses merintis perusahaan jasa konsultasi manajemen dan keuangan.<br />Cara pandang kita atas perubahan akan mempengaruhi apakah kita mendapat benefit atau justru menderita kerugian. Kita pasti sukses jika sanggup mengenali peluang-peluang baru dalam setiap perubahan.</span></p><p class="style12"><strong><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">3. Menikmati irama perubahan.</span></strong><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><br />Apa yang terjadi jika orang menyanyi keroncong dengan iringan musik jazz ? Pasti kacau. Begitu pula dengan perubahan. Pasti kacau jika kita gagal mengikuti dinamika perubahan yang terjadi dan menyesuaikannya dengan tindakan dan keputusan kita.</span></p><p class="style12"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><br />Dinamika perubahan mengalir bagaikan irama musik. Perlu kepekaan dan visi yang tajam untuk membuat antisipasi yang tepat. Kita akan sukses dan menjadi pemenang jika kita dapat menikmati setiap perubahan yang terjadi dengan sikap antusias</span></p><p class="style12"><strong><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">KATA-KATA BIJAK</span></strong><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><br />Dinamika perubahan adalah cermin realitas kehidupan yang perlu diantisipasi<br />dengan ketajaman visi dan kepekaan sikap yang positif. (</span><a href="http://www.powercharacter.com/articles.html"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">powercharacter.com</span></a><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">)</span></p><p class="style12"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Sobat... pandanglah keluar. Dunia ini sedang menanti perubahanmu. Jadi Ayo kita berrubah, berubah untuk menjadi lebih baik, berubah untuk maju, berubah untuk mendapatkan yang terbaik. Tetaplah semangat dan jangan menyerah</span></p></span></span></span></div>Beni NLChttp://www.blogger.com/profile/13080017257985967015noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8553081503848283831.post-32527871631707775972009-10-16T14:14:00.003+07:002009-10-16T16:02:59.148+07:00Memulai lagi<div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: verdana; font-size: small; color: rgb(51, 51, 51); line-height: 19px; ">Dalam perjalanan hidup ada saatnya kita akan mengalami kegagalan. Dan saat itu adalah saat yang menunjukkan respon yang benar. Ada dua pilihan yang bisa diambil dan harus dipilih salah satunya. Pilihan pertama ada menyesali kegagalannya dan tidak mau mencoba lagi. Tentu bukan itu yang akan jadi pilihan kita, karena masih ada pilihan yang kedua yaitu mengevaluasi kegagalan dan mencoba memulai lagi.</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color:#333333;"><span class="Apple-style-span" style=" line-height: 19px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><br /></span></span></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color:#333333;"><span class="Apple-style-span" style=" line-height: 19px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Untuk memulai lagi, ada 2 hal yang akan sangat membantu kita yaitu:</span></span></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color:#333333;"><span class="Apple-style-span" style=" line-height: 19px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">1. Motivasi</span></span></span></span></div><a href="http://i352.photobucket.com/albums/r335/bebek_aceh_/sepeda-2.jpg"><img src="http://4.bp.blogspot.com/_5pxFPqVFKSE/Stg2K34e2pI/AAAAAAAAAME/TOR_0AV_RDU/s320/sepeda-2.jpg" style="text-align: justify;float: right; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 10px; margin-left: 10px; cursor: pointer; width: 320px; height: 302px; " border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5393120114203613842" /></a><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color:#333333;"><span class="Apple-style-span" style=" line-height: 19px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Motivasi yang benar, pastinya akan membangkitkan semangat kita kembali. Saat kita mau memulai lagi kita harus mengevaluasi motivasi kita, apakah motivasi kita benar. Bukan saja di ukur baik atau gak baiknya, tapi BENAR. Metivasi yang benar pasti itu baik dan bukan hanya baik untuk diri sendiri, namun baik juga untuk orang yang ada disekitar kita juga.</span></span></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color:#333333;"><span class="Apple-style-span" style=" line-height: 19px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">2. Kegigihan</span></span></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color:#333333;"><span class="Apple-style-span" style=" line-height: 19px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Untuk memulai lagi bukanlah sesuatu yang mudah untuk dilakukan, apalagi juga kegagalan yang dialami cukupa parah. Namun ketika kita punya semangat ysng baru dengan motivasi yang benar, pastinya kita akan mencoba memulai lagi. Saat dalam perjalanan untuk memulai lagi belum tentu akan berjalan mulus. Akan ada sesuatu yang mencoba untuk membuat kita putus asa, sehinggga kita memutuskan untuk berhenti. Sobat, kegigihan akan menghasilkan kekuatan, kegigihan akan memperkuat mental kita. Bertahan dengan gigih, berjalanlah dengan kegigihan. Gigih berarti tekun dan ulet. Keuletan berarti ketetapan dan kesungguhan, percayalah kegigihan membuahkan hasil</span></span></span></span></div><div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color:#333333;"><span class="Apple-style-span" style=" line-height: 19px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><br /></span></span></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color:#333333;"><span class="Apple-style-span" style=" line-height: 19px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Sobat, Apapun yang terjadi dengan hidupmu. Teruslah berjalan asalkan dengan motivasi yang benar. Jalanilah dengan kegigihan</span></span></span></span></div></div>Beni NLChttp://www.blogger.com/profile/13080017257985967015noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8553081503848283831.post-86543709392222264872009-10-08T22:25:00.010+07:002009-10-13T14:43:50.099+07:00Bertanggung jawab dan inisiatif<div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;">Setiap hari pastinya kita akan diperhadapkan dengan tugas dan pekerjaan.</span></span></div><a href="http://4.bp.blogspot.com/_iKhIi6rXNKo/ShrFZrtNxdI/AAAAAAAAADw/P9DnYVMwNyo/S660/think.jpg"><img src="http://1.bp.blogspot.com/_5pxFPqVFKSE/StQsQzubsJI/AAAAAAAAAL8/A7X77v-0lrI/s320/think.jpg" style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 224px;" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5391983321143816338" /></a><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;">Dimanapun dan kapanpun, tugas yang sudah dipercayakan kepada kita, seharusnya kita kerjakan dengan sebaik-baiknya. Karena mengerjakan tugas dan pekerjaan merupakan tanggung jawab kita.</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;"><br /></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;">Memang menyelesaikan tugas dan pekerjaan, itu sudah baik. Namun banyak orang berpikir bahwa tanggung jawab hanya berhenti ketika kita sudah mengerjakan apa yang menjadi tugas kita.</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;"><br /></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;">Inisiatif adalah melakukan hal yang benar tanpa diperintah (John C. Maxwell). Kalau dibandingkan dengan pernyataan tentang tanggung jawab, Inisiatif sangat berbeda dengan menyelesaikan tugas.</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: rgb(85, 26, 139); text-decoration: underline;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;"><br /></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;">Inisiatif tidak hanya berhenti ketika tugas kita selesai, namun ia akan melakukan sesuatu yang benar meskipun tidak ada perintah. Jadi orang inisiatif adalah orang yang selalu kreatif, karena inisiatif memicu semangat kita untuk mengerjakan lebih dari sekedar menyelesaikan tugas.</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;"><br /></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;">Dalam dunia kerja, tidak sulit untuk menemukan orang-orang yang bertanggung jawab, orang-orang yang mengerjakan tugasnya dengan baik. Namun untuk menemukan orang-orang punya inisiatif, masih jarang ditemukan. Hal ini terjadi Karena sebagian besar kita berpikir, sudah cukup mengerjakan tugasnya saja.</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;"><br /></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;">Sobat... termasuk seperti apa kita sekarang ini. Sudahkah kita termasuk orang yang bertanggung jawab dengan tugas kita? Sudahkah kita menjadi orang yang punya inisiatif? Jangan berhenti hanya pada menyelesaikan tugas, tapi berusahalah untuk mempunyai inisiatif. Tetaplah semangat dan jangan menyerah.</span></span></div>Beni NLChttp://www.blogger.com/profile/13080017257985967015noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-8553081503848283831.post-91221573168725562592009-10-01T13:55:00.004+07:002009-10-02T13:29:03.469+07:00Jangan Asal Hidup<span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><br /></span><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Kalau hanya untuk sekedar hidup, kita tidak perlu bersusah payah memikirkan bagaimana meningkatkan kualitas hidup kita. Alam dan isinya sudah Tuhan ciptakan agar kita bisa hidup dengannya. Ada air untuk kita minum dan ada tumbuhan, buah dan binatang yang bisa kita makan. Namun Tuhan bukan hanya mau kita sekedar hidup. Tuhan menciptakan kita agar kita kita bekerjasama denganNya untuk menciptakan kehidupan yang berguna, berarti dan maksimal.</span></span></div><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Ada beberapa langkah untuk menjadikan kehidupan kita menjadi lebih hidup, yaitu :</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><a href="http://www.pmi.org/AboutUs/PublishingImages/AdvocatingProfession/CaseStudyLibrary.JPG"><img src="http://3.bp.blogspot.com/_5pxFPqVFKSE/SsVuuXn-n-I/AAAAAAAAAJk/ABUyM3aRvXc/s320/CaseStudyLibrary.JPG" style="float:right; margin:0 0 10px 10px;cursor:pointer; cursor:hand;width: 272px; height: 320px;" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5387834272113401826" /></a></div><div style="text-align: justify;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Langkah pertama adalah mau belajar.</span></b></div></span><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Manusia diberikan akal dan pikiran yang luar biasa. Akal dan pikiran tersebut dapat digunakan untuk menciptakan kemajuan-kemajuan dalam hidup. Namun seringkali kita malas untuk belajar. Padahal sebenarnya kita dapat belajar dari berbagai hal. Kita bisa belajar dari pengalaman hidup, kegagalan, kejadian sehari-hari, orang lain dan sebagainya. Maka tingkatkan terus kemauan belajar.</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><br /></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Langkah kedua adalah berani bangkit saat gagal. </span></b></span></div><div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Di dunia ini tidak sedikit orang yang semula sangat sukses, tetapi merana di tahun-tahun terakhir kehidupan mereka. Contohnya “The Match King”, Ivar Krueger, CEO perusahaan hak cipta, mati bunuh diri. Ada juga Howard Hupson, CEO perusahaan gas terbesar di Amerika Utara. Tetapi ia sakit jiwa dan dirawat di rumah sakit jiwa</span></span></div><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">hingga akhir hidupnya.</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Kehidupan mereka seakan-akan tidak berarti meskipun sebelumnya sangat kaya raya. Upaya terbaik memang dapat menghasilkan kesuksesan besar, tetapi bukan berarti merupakan jaminan sebuah akhir kehidupan sebagai manusia yang penuh arti. Ada saatnya kita gagal, dan waktu kita gagal itulah yang akan menentukan siapa kita sebenarnya. Apakah kita punya mental pemenang atau pengecut. Seorang pengecut cenderung menyerah saat gagal, bahkan ada yang nekad bunuh diri, seperti contoh tadi. Namun pemenang akan selalu bangkit satu kali lebih banyak dari kegagalannya.</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><a href="http://www.tembi.org/cover/2009/20090425-3.jpg"><img src="http://3.bp.blogspot.com/_5pxFPqVFKSE/SsWcWk61ClI/AAAAAAAAAJs/67r-rCg2Zg8/s320/20090425-3.jpg" style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 240px;" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5387884440900143698" /></a></div><div style="text-align: justify;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Langkah berikutnya yang harus kita lakukan adalah bekerjalah dengan kebaikan.</span></b></div></span><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Kesibukan seringkali menjadi penghalang untuk kita bisa merasakan apa yang sedang dirasakan orang lain. Sehingga kita lupa bahwa ketika kita bekerja kita juga harus tetap berbuat kebaikan.</span></div><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;"><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">“True kindness presupposes the faculty of imagining as one’s own the suffering and joys of others - Kebaikan yang sesungguhnya adalah kemampuan merasakan penderitaan maupun kebahagiaan orang lain - (André Gide)”.</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Kebaikan sangat berpengaruh positif terhadap semangat hidup, motivasi, dan kemajuan sikap hidup kita. oleh sebab itu, jangan hanya berfokus dengan target pekerjaanmu tapi bekerjalah dengan diimbangi kebaikan. Itu akan menjadi lebih berarti</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Sobat...kita masih mempunyai banyak kesempatan dan potensi untuk mendapatkan kehidupan berguna, berarti dan maksimal dimanapun dan apapun pekerjaan kita. Teruslah belajar, teruslah bangkit saat gagal dan bekerjalah dengan kebaikan makan hidupmu akan menjadi lebih hidup. Tetaplah semangat dan jangan menyerah</span></div></span></span></div>Beni NLChttp://www.blogger.com/profile/13080017257985967015noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8553081503848283831.post-42406763739403435592009-09-30T13:15:00.001+07:002009-09-30T14:04:01.467+07:00Menang dari Rasa Bersalah<div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: verdana; ">Rasa Bersalah merupakan panghancur yang hebat dalam kehidupan.</span><a href="http://aycu40.webshots.com/image/45599/2003078289343023969_rs.jpg"></div><img src="http://aycu40.webshots.com/image/45599/2003078289343023969_rs.jpg" style="float:right; margin:0 0 10px 10px;cursor:pointer; cursor:hand;width: 300px; height: 450px;" border="0" alt="" /></a><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;">T</span></span><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;">ak peduli apakah orang itu benar-benar salah atau tidak, ketika seseorang dikuasai oleh rasa bersalah pastilah hidupnya tidak akan maksimal. Rasa bersalah seperti beban yang sangat berat, yang selalu dibawa sepanjang hidup jika tidak dilepaskan.</span></span><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><br /></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;">Ada dua macam rasa bersalah yang biasanya menguasai seseorang yaitu:</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><br /></span></span></div><div style="text-align: justify;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;">1. Rasa bersalah yang timbul karena seseorang benar-benar melakukan kesalahan.</span></span></b></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;">Rasa bersalah seperti ini sangat wajar terjadi, karena secara otomatis hati nurani akan memberikan sinyal </span></span><span class="Apple-style-span" style="color:#FF0000;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;">WARNING </span></span></b></span><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;">jika seseorang melakukan kesalahan. Jika rasa bersalah ini dimatikan maka lama-kelamaan hati nurani tidak akan memberikan sinyal </span></span><span class="Apple-style-span" style="color:#FF0000;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;">WARNING</span></span></b></span><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"> lagi.</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;">Rasa bersalah ini bisa menjadi positif kalau diresponi dengan cara yang benar. Namun, bukan berarti rasa bersalah ini harus menguasai sehingga hidup tidak bisa maksimal. Untuk menang rasa bersalah seperti ini, harus ada tindakan berani untuk menyelesaikannya dengan cara </span></span><b><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;">mengakui kesalahan dan meminta maaf</span></span></b><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"> kepada orang yang bersangkutan. Tidak ada cara lain. Akui kesalahan dan minta maaf atas kesalahan itu.</span></span></div><div style="text-align: justify;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><br /></span></span></b></div><div style="text-align: justify;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;">2. Rasa bersalah yang timbul karena asumsinya sendiri.</span></span></b></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;">Asumsi seringkali menimbulkan rasa bersalah, padahal belum tentu orang itu melakukan kesalahan. Untuk menang dari rasa bersalah ini, harus ada </span></span><b><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;">klarifikasi</span></span></b><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"> yang jelas atas sebuah kejadian. Hal ini harus dilakukan, karena dengan klarifikasi akan di ketahui kejadian yang sebenarnya. Dari situ rasa bersalah yang selama ini mendintimidasi, akan berkurang dan perlahan-lahan akan hilang karena kebenarannya sudah terungkap bahwa dia tidak bersalah.</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><br /></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;">Sobat... Apakah hari ini masih ada rasa bersalah di hatimu. Jangan biarkan rasa bersalah itu menguasaimu. Klarifikasi dan temukan kebenarannya, jika kamu ternyata bersalah, akui dan minta maaf. Menanglah atas rasa bersalah, tetaplah semangat dan jangan menyerah.</span></span></div><div style="text-align: justify;"><br /></div>Beni NLChttp://www.blogger.com/profile/13080017257985967015noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8553081503848283831.post-63776202002051777172009-09-29T08:56:00.007+07:002009-09-30T14:26:51.078+07:00Apa Ruginya Memaafkan<span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><br /></span></span><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style=" line-height: 20px; "><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;">Jika pertanyaan itu diajukan kepada mereka yang telah berhasil memaafkan, pasti jawabannya sudah jelas. "Tidak Ada!" Tapi, bagi mereka yang belum memaafkan, cobalah melihat kembali apakah bertahan dengan sikap seperti itu memang tepat.</span></span></span><a href="http://www.kompas.com/data/photo/2009/09/24/0932113p.jpg"></div><img src="http://www.kompas.com/data/photo/2009/09/24/0932113p.jpg" style="float:right; margin:0 0 10px 10px;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 300px;" border="0" alt="" /></a><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style=" line-height: 20px;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><br /></span></span></span></div><span class="Apple-style-span" style=" line-height: 16px; font-family:arial;font-size:12px;"><div id="article_body"><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;">* Dengan tidak memaafkan, Anda mungkin berharap bahwa orang yang menyakiti hati Anda itu sama menderitanya dengan Anda. Mungkin Anda berharap bahwa tak adanya maaf akan membuatnya tersiksa. Yang terjadi justru sebaliknya, Anda sendiri yang lebih sakit hati karena makin tersiksa oleh memori buruk yang terus Anda pelihara.</span></span></div><div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><br /></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;">* Mungkin Anda berharap, dengan tidak mendapatkan maaf, maka orang tersebut tidak akan pernah menemukan kedamaian dalam hidupnya. Mungkin Anda lupa bahwa hidup orang tersebut tidak bergantung pada Anda, melainkan pada dirinya sendiri.</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><br /></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;">Jadi, mendapatkan maaf dari Anda atau tidak, sebetulnya tidak berpengaruh apa pun terhadapnya. Anda sudah </span></span><em><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;">ge-er</span></span></em><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;">merasa bisa menentukan kehidupan orang lain.</span></span></div><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><br /></span></div><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;"><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">* Jika Anda tidak memaafkan, apakah hidup orang yang menyakiti hati Anda itu menjadi lebih sengsara dan menderita? Mungkin hidupnya malah jauh lebih bahagia daripada Anda, dan dia sudah menganggap selesai semua masalah dengan Anda.</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Jadi, siapa sebetulnya merugi? Tentu saja Anda sendiri. Maksud hati biar untung sekaligus membuat buntung, malah rugi dan buntung sendiri.</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">* Sebetulnya, apa untungnya bagi Anda jika terus menyimpan dan memelihara kenangan buruk dan sakit hati itu? Bisa merasa puas? Betulkah Anda sudah puas? Lantas, mengapa masih menyimpan kekecewaan, kesedihan, kemarahan, dan sejenisnya itu?</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">* Anda mungkin begitu membenci orang yang telah menyakiti hati secara luar biasa itu. Karenanya sulit sekali Anda memberinya maaf. Jika membenci, mestinya dilepaskan. Tapi, mengapa Anda justru menyimpan memori tentang orang tersebut sedemikian kuatnya?</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Mungkin Anda lupa, tidak memberi maaf berarti Anda terus menerus mengikatkan diri kepada orang tersebut, dengan segala memori buruk dan emosi negatif yang menyertainya. Jadi, siapa yang rugi? Anda sendiri.</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">* Mungkin Anda berpikir bahwa memberi maaf akan merugikan diri Anda? Gengsi Anda jatuh? Harga diri terlecehkan? Betulkah harga diri dan gengsi letaknya di situ? Mungkin Anda lupa, dengan memberi maaf itu sebetulnya justru Anda perlukan untuk terciptanya relasi yang baik dengan diri sendiri. Anda bisa berdamai dengan diri sendiri.</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">* Tak tahukah Anda, dengan atau tanpa minta maaf, maka yang terpengaruh adalah diri Anda sendiri? Orang itu tidak memerlukan maaf dari Anda karena dia bisa memaafkan dirinya sendiri, dan melanjutkan hidupnya. Jadi, mengapa Anda bertahan dengan hidup dalam gelimang sakit hati?</span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Memaafkan itu melepaskan Anda dari penderitaan. Jadi, siapa yang diuntungkan jika Anda bisa memaafkan? (</span><a href="http://kesehatan.kompas.com/read/xml/2009/09/24/09322848/apa.ruginya.memaafkan"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Kompas.com</span></a><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">)</span></div><div style="text-align: justify;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><br /></span></b></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Sobat... Sudahkah kamu bisa memaafkan. Kalau belum cobalah terus untuk bisa memaafkan. Tetaplah mencoba dan jangan menyerah.</span></div></span></span><p></p></div></span>Beni NLChttp://www.blogger.com/profile/13080017257985967015noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8553081503848283831.post-41913094935548371182009-09-25T08:20:00.009+07:002009-10-03T15:58:13.769+07:00Meraih keinginan<div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;">Jika kita ditanya soal hal ini, pastilah kita akan menjawab "aku tidak memaksa kok".</span></span><a href="http://www.wels.net/wmc/Downloads/clipart2/Sabc106.gif"></div><img src="http://2.bp.blogspot.com/_5pxFPqVFKSE/Sryd1PrPKbI/AAAAAAAAAIs/bXWXPX1EROg/s320/bathsheba.gif" style="float:right; margin:0 0 10px 10px;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 197px;" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5385352792494778802" /></a><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;">Memang agak sulit membedakan keinginan biasa dengan keinginan yang di paksakan, tapi jika kita mau merenungkan sejenak tentang keinginan kita, kita pasti akan mengerti. Benarkah kita sedang memaksakan keinginan kita?</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;"><br /></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;">Pada jaman dahulu kala, ada seorang raja yang sangat terkenal. Raja ini memerintah bangsa yang sangat kuat. Karena sangat kuat bangsa itu, sehingga tidak ada bangsa lain menandingi kekuatannya. Bangsa ini sering berperang, bahkan Rajanya selalu ikut maju berperang ketika ada peperangan.</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;">Namun pada satu hari ketika tentara bangsa ini berperang, Raja ini merasa malas ikut berperang. Dia memutuskan untuk tinggal di istana saja. Mungkin Raja ini capek dan ingin bersantai sedikit. Sang Raja itu naik keatas sotoh istananya, dan melihat-lihat keadaan kota dari sotoh istananya.</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;"><br /></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;">Ketika sedang melihat-lihat, dia melihat seorang perempuan yang sangat mempesona hatinya, sehingga timbul keinginan untuk memperistrinya. Namun ternyata perempuan itu, adalah istri dari panglimanya. Raja tidak mungkin dapat memperistri perempuan itu jika perempuan itu masih bersuami.</span></span><a href="http://www.lushtshirts.co.uk/images/products/dreams-come-true.jpg"></div><img src="http://2.bp.blogspot.com/_5pxFPqVFKSE/Srye3yioTuI/AAAAAAAAAI0/-n-T2GlsLZw/s320/dreams-come-true.jpg" style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 298px;" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5385353935725285090" /></a><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;"><br /></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;">Oleh karena keinginannya itu, Raja membuat rencana untuk dapat membunuh panglima yang menjadi suami perempuan tadi. Dia menyuruh panglimanya itu maju berperang lagi dan brdiri pada barisan paling depan. Dan karena hebatnya perang itu akhirnya panglimanya itu mati dimedan perang. Dan singkat cerita, akhirnya Raja itu dapat memperistri perempuan bekas panglimanya yang mati dimedan perang.</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;"><br /></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;">Sepertinya Raja itu sangat sadis dalam mendapatkan keinginannya. Namun sadar atau tidak sadar kita sering melakukan hal yang serupa dengan Raja itu. "DEMI KEINGINANNYA RELA MELAKUKAN APAPUN".</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;"><br /></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;">Sobat... Setiap orang tentunya punya keinginan. Terlepas benar ataupun salah keinginan itu, tentunya akan ada proses untuk mendapatkannya. Kalau keinginan itu salah pastilah, hanya dengan cara yang salah juga untuk mendapatkannya. Namun untuk keinginan yang benar, kita juga tetap harus menggunakan cara yang benar untuk mendapatkannya. Meskipun keinginannya benar, namun jika cara yang kita gunakan salah, pastilah tidak mendatangkan kebaikan.</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;"><br /></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:small;">Sobat... Ketika kita punya keinginan, raihlah keinginan itu sepanjang keinginan itu benar. Gunakan cara yang benar untuk meraih keinginan itu. Tetaplah semangat dan jangan menyerah.</span></span></div>Beni NLChttp://www.blogger.com/profile/13080017257985967015noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8553081503848283831.post-68990667324486928192009-09-22T13:03:00.003+07:002009-10-03T16:02:22.615+07:00Maaf lahir batin<div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: verdana; font-size: 13px; ">Wah tidak terasa, waktunya lebaran telah tiba. Bagi kaum muslim ini adalah waktu yang tepat untuk kembali kepada fitrah (keadaan yang suci dan kembali ke keadaan asal).</span></div><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size:100%;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;"><br /></span></span></div><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><div style="text-align: justify;">"Maaf lahir batin" kalimat ini akan selalu diucapkan saat bersilaturahmi. Saat bertemu orang yang lebih tua, ataupun saat bertemu dengan keluarga pastilah belum lengkap tanpa kalimat ini. Sadar atau tidak, kalimat ini sangat mudah untuk diucapkan saat lebaran tiba.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Meminta maaf dan memaafkan merupakan hal yang mutlak kalau mau kembali kepada fitrah. tanpa minta maaf bagaimana kita bisa dimaafkan, dan tanpa memaafkan bagaimana kita bisa mengasihi orang itu. Namun pada kenyataannya untuk meminta maaf dan memaafkan dengan segenap hati itu tidak mudah. Mengapa demikian? Ada karakter buruk yang seringali menghalangi kita untuk benar-benar tulus meminta maaf dan memaafkan, yaitu:</div></span></span><a href="http://rodneymullins.files.wordpress.com/2008/07/forgiveness.jpg"><img src="http://4.bp.blogspot.com/_5pxFPqVFKSE/SriAb3s-juI/AAAAAAAAAIM/0aQkdkD49yg/s320/forgiveness.jpg" style="text-align: justify;float: left; margin-top: 0px; margin-right: 10px; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; cursor: pointer; width: 320px; height: 240px; " border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5384194570818850530" /></a><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px; font-weight: bold; ">1. Merasa paling benar.</span></div><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><div style="text-align: justify;">Perasaan ini ternyata menjadi penghalang terbesar untuk dapat meminta maaf dan memaafkan. Untuk hal ini, harus ada evaluasi atas apa yang sudah dilakukan. Evaluasi akan membantu kita berpikir, tentang apa saja yang sudah dilakukan yang memungkinkan menyakiti orang lain. Pada dasarnya sebuah konflik bisa terjadi bukan karena kesalahan mutlak satu orang. Karena ada orang-orang disekitarnya yang seharusnya juga mengingatkan orang itu. Semua orang bisa berbuat kesalahan, bahkan saya juga orang yang pernah berbuat salah oleh sebab itu, jangan merasa paling benar.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><b><div style="text-align: justify;">2. Sombong.</div></b><div style="text-align: justify;">Sombong merupakan hal kedua yang menghalangi kita untuk meminta maaf dan memaafkan. Karena kesombongannya orang akan enggan meminta maaf. Dia merasa lebih rendah kalau meminta maaf. Dan orang sombong juga sangat susah memaafkan. Karena kesombongannya, orang menjadi mengeraskan hati ketika ada orang lain minta maaf. Kesombongan manusia itu tidak akan membawa hal yang baik.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Tidak peduli siapa yang benar dan siapa yang salah, untuk kembali menjadi pribadi yang fitrah, kita harus saling memaafkan. Meskipun dalam suatu kejadian kita tidak berbuat salah, namun ketika kita tidak mau mamaafkan itu merupakan kesalahan. sebaliknya jika kita bersalah dan kita berani meminta maaf, itu merupakan hal yang benar. Jadi <b><span class="Apple-style-span" style="color:#FF0000;">Bukan soal benar atau salah tetapi respon itu yang terpenting dalam menjalani hidup.</span></b></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Sobat... sudahkah kamu berani minta maaf atas kesalahanmu? Sudahkan kita memaafkan dengan tulus orang yang mempunyai kesalahan terhadapmu? Kalau belum, hari inilah hari yang tetap untuk kamu melakukan respon yang benar dan jangan tunda-tunda lagi. Jangan menyerah dengan perasaanmu yang membuat kamu tidak berani meminta maaf dan memaafkan. Percayalah, segala sesuatu mendatangkan kebaikan jika kita meresponi dengan benar.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Sobat... met lebaran, maaf lahir batin. Tetaplah semangat dan jangan menyerah</div></span></span>Beni NLChttp://www.blogger.com/profile/13080017257985967015noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8553081503848283831.post-64857136058199677002009-09-19T11:12:00.007+07:002009-10-03T16:06:35.641+07:00Bangkitlah dan berjalanlah lagi<div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><br /></span></span></div><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://www.ed-rex.com/drupal/sites/all/themes/edrex/images/then_the_people_should_rise_up_and_slaughter_their_oppressors.jpg"><img style="text-align: justify;float: left; margin-top: 0px; margin-right: 10px; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; cursor: pointer; width: 400px; height: 300px; " src="http://1.bp.blogspot.com/_5pxFPqVFKSE/SrRoX_I76qI/AAAAAAAAAHU/d00APzhTeeA/s400/then_the_people_should_rise_up_and_slaughter_their_oppressors.jpg" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5383042215909780130" /></a><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Dalam perjalanan hidup belum tentu semua akan berjalan mulus tepat sesuai dengan rencananya semula. Seperti kita yang berjalan menuju puncak gunung, kita harus melewati sungai, melewati hutan bahkan harus melewati tebing yang curam untuk dapat sampai ke puncak gunung. Dalam perjalanan ada juga duri akan melukai jika mengenai kita. Ada kerikil yang sewaktu-waktu bisa menjatuhkan kita jika kita tidak hati-hati.</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><br /></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Ada berbagai hambatan yang akan mencoba menghalangi kita untuk sampai di puncak. Dan akan ada waktunya kita mengalami jatuh dan bahkan mungkin kita tergeletak tak berdaya. Hal yang sama juga akan terjadi dalam perjalanan hidup kita. Ada waktunya kita terluka karena orang lain menyakiti kita. Ada waktunya kita tak berdaya ketika harus di PHK. Ada waktunya tak punya pengharapan lagi ketika keluarga hancur. Bahkan kita merasa bersalah dan tak mau melanjutkan hidup ketika kita jatuh karena kesalahan kita.</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><br /></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color:#FF0000;">Segala sesuatu mendatangkan kebaikan, jika kita meresponi dengan benar</span>. Waktu kita terluka, tak berdaya, bahkan seolah tidak ada pengharapan lagi untuk melanjutkan hidup bisa membuat kita menjadi stress jika kita tidak meresponi dengan benar. Bahkan waktu-waktu seperti sangat berpotensi untuk mengancurkan seluruh hidup kita, jika kita meresponi dengan salah.</span></span><a href="http://www.connorcourt.com/catalog1/images/YMRU_cover_04.jpg"></div><img src="http://2.bp.blogspot.com/_5pxFPqVFKSE/SrRwAY1iBAI/AAAAAAAAAHc/Z0rNDPOhRGY/s400/YMRU_cover_04.jpg" style="text-align: justify;float: right; margin-top: 0px; margin-right: 0px; margin-bottom: 10px; margin-left: 10px; cursor: pointer; width: 283px; height: 400px; " border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5383050606583874562" /></a><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><br /></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Namun, jika kita mau belajar meresponi dengan benar, justru waktu itulah kita waktu yang terbaik untuk kita bangkit. Akan selalu ada keajaiban dalam sebuah kebangkitan. Tetapi jangan berhenti sampai pada bangkit saja, meskipun susah cobalah berjalanlah lagi. Karena dengan berjalan lagi akan ada semangat baru untuk kita meninggalkan kejatuhan kita.</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><br /></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><b><span class="Apple-style-span" style="color:#000099;">"Kemarin, aku jatuh karena kesalahanku sendiri. Tetapi hari ini aku tidak mau tinggal dalam kejatuhanku. Aku harus bangkit dan berjalan lagi untuk meninggalkan kejatuhanku. Aku harus terus berjalan karena ada sesuatu yang terbaik sedang menungguku didepan sana"</span></b></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><br /></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Sobat...Bagaimana keadaanmu hari ini, apakah kamu sedang terluka, tak berdaya, bahkan tidak ada pengharapan lagi untuk melanjutkan hidup? Jadikan kalimat ini menjadi <i><span class="Apple-style-span" style="color:#CC0000;">power statement</span></i> untuk membuatmu terus bersemangat dan bangkit ketika kamu jatuh.</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><br /></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;">Kalimat ini aku ucapkan ketika aku jatuh, dan kalimat ini juga yang selalu membangkitkan semangatku untuk terus berjalan untuk meraih masadepan yang terbaik. Jika kamu sedang jatuh, <b>bangkitlah dan berjalanlah lagi.</b> Tetaplah semangat dan jangan menyerah.</span></span></div>Beni NLChttp://www.blogger.com/profile/13080017257985967015noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-8553081503848283831.post-73478531560596513052009-09-18T14:44:00.009+07:002009-09-18T16:56:36.301+07:00Masihkah kita peduli?<div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;font-size:100%;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 13px;"><br /></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;">Jika kita ditanya dengan pertanyaan "masihkah kita peduli?" , maka dengan mudah kita akan langsung menjawab "masih". Pada kenyataannya tidak semua orang yang menjawab "masih", mereka belum tentu benar-benar mempedulikan.</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><br /></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;">Beberapa hari lalu saya menulis tentang "memahami dan mempedulikan", ada perbedaan yang sangat mendasar dalam dua kata itu. Memahami hanya sebatas mengerti dengan benar dan berhenti sampai disitu alias pasif. Berbeda dengan mempedulikan yang tideah hanya berhenti sampai pada memahami dengan benar, tetapi ada tindakan aktif agar menjadi lebih baik.</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><br /></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;">Mempedulikan bisa dengan bisa dengan cara memberi waktu untuk mendengarkan. Mempedulikan bisa dengan mendoakannya. Mempedulikan juga bisa dengan tindakan langsung untuk menolong. yang jelas ada tindakan aktif untuk memperbaiki keadaan itulah arti mempedulikan.</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><br /></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;">Coba lihat sekelilingmu, adakah waktumu, doamu dan tindakanmu yang sudah kamu pergunakan untuk memperbaiki keadaan. Ataukah waktumu, doamu dan tindakanmu masih untuk dirimu sendiri tanpa mempedulikan orang lain?</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><br /></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;">Berikut ini ada beberapa foto dokumentasi korban gempa 07 September 2009. Team Newlife Community mengadakan misi untuk memberikan bant</span></span><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;">uan kepada korban gempa yang ada di Pangalengan Kab. Bandung, ini adalah wujud kepedulian untuk mereka.</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><br /></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;">Kondisi rumah-rumah yang hancur akibat gempa.</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><img src="http://1.bp.blogspot.com/_5pxFPqVFKSE/SrNMJck-KrI/AAAAAAAAAGM/qy4UleWYcE4/s320/DSC05183.JPG" style="cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 240px;" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5382729704811670194" /> </span></span><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><img src="http://2.bp.blogspot.com/_5pxFPqVFKSE/SrNNTdW__1I/AAAAAAAAAGU/k9u3uGX8MgI/s320/100_3852.JPG" style="cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 240px;" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5382730976331824978" /></span></span><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><img src="http://1.bp.blogspot.com/_5pxFPqVFKSE/SrNU2y6w2II/AAAAAAAAAG0/oQNmEdrRuJ4/s320/DSC05197.JPG" style="cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 240px;" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5382739279995787394" /></span></span><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><br /></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;">Memberikan bantuan kepada korban gempa.</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><br /></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><img src="http://1.bp.blogspot.com/_5pxFPqVFKSE/SrNPycoS22I/AAAAAAAAAGc/4eRuV4ija_U/s320/DSC05228.JPG" style="cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 240px;" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5382733707735128930" /> </span></span><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><img src="http://4.bp.blogspot.com/_5pxFPqVFKSE/SrNY30lrIuI/AAAAAAAAAG8/dNR_8-QXMEs/s320/DSC05212.JPG" style="cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 240px;" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5382743695670584034" /></span></span><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"> </span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><br /></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;">Team New Life Community</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><img src="http://3.bp.blogspot.com/_5pxFPqVFKSE/SrNRVMPJZTI/AAAAAAAAAGk/4ZyZxBHribA/s320/DSC03568.jpg" style="cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 224px;" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5382735404141733170" /> </span></span><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><img src="http://4.bp.blogspot.com/_5pxFPqVFKSE/SrNSTPf6fHI/AAAAAAAAAGs/K5w0EFtF518/s320/100_3855.JPG" style="cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 240px;" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5382736470169255026" /></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><br /></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;">Sobat... Ini hanya gambaran yang menyatakan bahwa didunia ini ada banyak orang yang membutuhkan kepedulianmu. <b><span class="Apple-style-span" style="color:#FF0000;">Masihkah kamu peduli?</span></b></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><br /></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;">Hidup akan menjadi lebih baik jika ada kepedulian dinatara sesama manusia. Tetaplah semangat dan jangan menyerah</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><br /></span></span></div><div style="text-align: justify;"><br /></div>Beni NLChttp://www.blogger.com/profile/13080017257985967015noreply@blogger.com0