Jangan biarkan dia sendirian

Senin malam, saya menerima sms dari seorang teman. Tanpa memberikan alasan yang jelas di sms itu, dia mengatakan kalau dia sudah putus asa. Membaca sms itu, saya langsung menelpon dia agar dia menemui saya, dan beberapa waktu kemudian dia sudah datang. Saya ajak dia untuk makan malam dulu, baru setelah itu saya minta dia menceritakan apa yang dialaminya. Satu jam kemudian, saya bisa kembali melihat dia bisa tersenyum, mendapatkan semangat baru untuk jalani hidupnya.

Seringkali kita akan menemukan waktu-waktu yang seperti itu. Saat kita lagi ingin santai di mall, tiba-tiba ada telpon dari temen, minta ditemui. Atau saat kita lagi mau istirahat dirumah, tiba-tiba ada orang datang dengan muka yang kusut kayak jeruk purut.

Keadaan seperti ini sekilas membuat kita jadi kesal. Saat-saat santai ataupun istirahat kita jadi terganggu dengan kehadiran mereka. Namun, kalau kita sedikit berpikir bukan dengan keegoisan kita, kita pasti akan sadar bahwa saat itulah waktu yang tepat untuk kita menunjukkan kasih dan kepedulian terhadap mereka.

Ketika kita memberikan waktu kita, itu merupakan pengorbanan yang besar. Waktu merupakan sesuatu yang tidak dapat diganti dengan apapun. Karena waktu itu akan terus berjalan, ketika waktu yang terus berjalan itu kita berikan kepada orang yang membutuhkan itu sama artinya kita sedang memberikan hidup kita kepada dia. Mungkin waktu yang kita berikan ituhanya cukup untuk mendengarkan, namun itu sangat berarti buat orang-orang yang sedang ingin didengar.
Mungkin waktu yang kita berikan hanya cukup untuk menjadi sandaran tangisannya, tapi itu sangat berarti untuk mereka yang butuh penerimaan. Atau mungkin waktu yang kita berikan hanya cukup untuk mengatakan "Kamu pasti bisa", tetapi itu akan sangat berarti untuk orang-orang yang sedang putus asa.

Sobat... Ketika ada orang yang datang padamu yang seolah-olah mengganggumu. Jangan kamu suruh dia pergi, atau kamu tinggalkan dia. Jangan biarkan dia sendirian. Berikan waktu untuknya dan katakan kepadanya "Tetaplah semangat dan jangan menyerah"

0 comments:



Post a Comment